BOGOR, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR RI Sudewo mempertanyakan kesiapan Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, menghadapi arus mudik Lebaran 2024.
Sudewo menyinggung kondisi Terminal Baranangsiang yang dinilai belum layak untuk menampung jumlah pemudik, baik untuk keberangkatan atau kedatangan.
“Semua aktivitas ada di sini (Terminal Baranangsiang) bagaimana mengatur semuanya itu dengan terminal yang sesempit itu, ada sekian ratus bus, ada ribuan penumpang, sesuatu yang tidak masuk akal kesemrawutannya,” ucap Sudewo saat ditemui Kompas.com di Terminal Baranangsiang, Rabu (20/3/2024).
Baca juga: Kondisi Terminal Baranangsiang Kota Bogor Mengkhawatirkan
Terminal Baranangsiang yang berlokasi di pusat kota juga dinilai masih memiliki sejumlah permasalahan, di antaranya pergerakan orang yang tidak teratur, fasilitas kesehatan untuk penumpang dan awak pengemudi, hingga parkir kendaraan yang kurang baik.
“Bagaimana pelayanan kesehatan, pengecekan kesehatan kru, pengecekan kesehatan penumpang, kemudian kondisi layak kendaraan itu gimana,” ujarnya.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi, mengatakan, sarana dan prasarana di Terminal Baranangsiang dinilai belum maksimal.
RevitalisasiTerminal Baranangsiang yang tak kunjung dilakukan dari tahun ke tahun disebabkan oleh terganjalnya perjanjian dengan perusahaan yang mengelola terminal tersebut atau pihak ketiga, yakni PT PGI.
“Terkait sarana prasarana sangat jauh dari memadai tapi ternyata akar masalahnya bukan dari konteks perbaikan tapi dari konteks legalitas,” Mulyadi.
Terminal Baranangsiang baru dikelola oleh Kementerian Perhubungan pada 2018, sedangkan pada 2012 sudah disewakan kepada pihak PGI dalam kurun waktu selama 30 tahun.
Baca juga: Saat Sopir Bus dan Penumpang Keluhkan Kondisi Terminal Baranangsiang Bogor yang Mengkhawatirkan...
Namun, perjanjian dengan pihak ketiga masih berjalan sehingga dana APBN tidak bisa masuk dan membuat revitalisasi tak kunjung dilakukan.
Ia meminta seluruh pihak yang terlibat untuk duduk bersama membahas permasalahan Terminal Baranangsiang yang belum menemui titik terang hingga kini.
“Saya meminta Kementerian Perhubungan segera memberikan laporan khusus termasuk legal audit, action plan, dan time plan-nya supaya ke depan Terminal Baranangsiang bisa betul-betul direvitalisasi,” ucap Mulyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.