Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Pendaftar Mudik Gratis: Sudah Datang Pagi, tapi Tak Dapat Kuota karena Alur Pendaftaran Berantakan

Kompas.com - 22/03/2024, 07:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Ciracas, Jakarta Timur, bernama Anti (49) berharap cara pendaftaran Mudik Gratis Polri Presisi bisa diperbaiki apabila layanan tersebut kembali digelar tahun depan.

"Kalau ada mudik gratis lagi tahun depan, harapannya aturan (alur) pendaftaran diperbaiki, jangan begini," tegas dia kepada Kompas.com di Kantor Samsat Jakarta Timur, Kamis (21/3/2024).

Anti mengaku mendapat pengalaman kurang mengenakkan pada hari pertama dan kedua pendaftaran, yakni Rabu (20/3/2024) dan Kamis.

Baca juga: Ikut Mudik Gratis, Warga: Harga Tiket Bus Lagi Mahal

Pada Rabu, ia kehabisan kuota pendaftaran karena tiba di lokasi pukul 09.30 WIB. Sedangkan Kamis, Anti tiba pukul 03.00 WIB, tetapi dibuat kecele soal nomor urut.

Ia dituliskan nomor urut 93 pada tangannya saat mengantre di depan Kantor Samsat Jakarta Timur.

Namun, saat diperbolehkan masuk ke lokasi pendaftaran sekitar pukul 07.00 WIB, para calon pendaftar diberi tahu bahwa nomor urut tersebut tidak berlaku.

"Kami diatur dan disuruh baris. Polisi panggil nomor urut di tangan, untuk nomor satu sampai 100 dalam satu barisan. Baris-baris selanjutnya itu nomor antrean angka yang lebih besar," jelas Anti.

Mulanya, Anti mengira nomor pada tangannya adalah nomor urut pemberian formulir pendaftaran mudik gratis.

Namun, proses pendaftaran menggunakan nomor urut yang berbeda.

Nomor urut baru dan formulir pendaftaran hanya diberikan pada orang-orang yang dipanggil.

Baca juga: Berdesakan, Pendaftar Mudik Gratis di Samsat Jakarta Timur Sampai Ada yang Pingsan

"Tapi, barisan nomor kecil atau antrean saya, cuma dipanggil beberapa kali. Selanjutnya nomor-nomor yang gede, yang katanya pada datang agak siang. Mereka rata-rata pada dapat, yang dari pagi malah enggak dapat," lanjut dia.

"Di barisan saya, ada beberapa yang dipanggil, yang paling depan saja. Sampai nomor urut 50 pun kayaknya enggak sampai. Kebanyakan yang dipanggil dari barisan nomor-nomor besar," tutur Anti.

Perasaan kecewa membuat Anti galau apakah akan mencoba kembali mendaftar mudik gratis pada hari terakhir pendaftaran, Jumat (22/3/2024).

Ia mengaku belum tentu akan mendaftar kembali tahun depan jika layanan mudik gratis digelar, sekalipun alur pendaftarannya diperbaiki.

"Harapannya kami diberi nomor urut yang pasti atau apa, dan dipanggil berdasarkan itu. Enggak kayak hari kedua. Kalau begitu caranya, saya sendiri pun malas kalau ada lagi," tutur Anti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com