Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di RS Polri untuk Tes Kejiwaan, Rektor Universitas Pancasila Berjalan Menunduk dan Tertatih-tatih

Kompas.com - 22/03/2024, 11:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno tiba di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk menjalani tes kejiwaan, Jumat (22/3/2024).

Adapun, tes kejiwaan dilakukan berkaitan dengan kasus dugaan pelecehan seksual oleh Edie terhadap dua stafnya, yakni RZ dan DF.

Pantauan di lokasi, Edie bersama tim kuasa hukumnya keluar dari Gedung Sentra Visum dan Medikolegal sekitar pukul 09.30 WIB.

Mengenakan jaket hitam, pria berkepala plontos itu berjalan sambil tertatih-tatih menuju ruang pemeriksaan di Poli Jiwa.

Baca juga: Rektor Universitas Pancasila Jalani Pemeriksaan Visum di RS Polri Kramatjati

Saat keluar dari pintu Gedung Sentra Visum dan Medikolega, Edie mengangkat tangan kirinya ke arah awak media dengan gestur seperti melambai.

Kemudian, ia lanjut berjalan dengan kepala sedikit tertunduk. Sesekali, ia menggaruk kepala dan membenarkan posisi kacamatanya.

Sepanjang perjalanan menuju Poli Jiwa, Edie tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya diam dan membiarkan kuasa hukumnya, Faizal Hafied, berbicara kepada wartawan.

Pembicaraan Faizal dengan awak media pun dilakukan sambil berjalan dan secara singkat.

Faizal meminta doa agar proses pemeriksaan kejiwaan kliennya berjalan dengan lancar.

"Proses berlangsung, mohon doa," kata dia di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat.

Baca juga: Sedang Sakit, Visum Psikiatrikum Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Ditunda

Sebagai informasi, tes kejiwaan yang dijalani Edie merupakan tindaklanjut dari dua laporan polisi terhadap dirinya.

Adapun, dua laporan polisi yang dimaksud adalah LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA dan LP/B/36/I/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Sebelumnya, Edie mangkir dari pemeriksaan kejiwaan yang semestinya berlangsung pada Jumat (15/3/2024) lalu.

Sebab, kondisi tubuhnya kurang fit. Faizal menyebut, kondisi kesehatan kliennya menurun karena sejumlah faktor. Salah satunya karena ETH tengah menjalani ibadah puasa.

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila, Diduga Ada Korban Lain tapi...

Terkait dugaan pelecehan seksual terhadap RZ, ini terjadi setahun lalu, yaitu pada Februari 2023. Pada bulan yang sama saat RZ dimutasi ke pascasarjana Universitas Pancasila.

Sementara, dugaan pelecehan seksual yang dialami DF terjadi sekitar Desember 2023. Kala itu, DF mengundurkan diri dari kampus lantaran ketakutan usai dilecehkan oleh sang rektor.

RZ terlebih dahulu melaporkan kasus dugaan pelecehan ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024.

Sedangkan DF melapor ke Mabes Polri pada 28 Januari 2024. Dua laporan polisi itu kini tengah ditangani penyidik Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com