Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Nasib Suharyani dengan 2 Pendaftar Mudik Gratis di Samsat Jakarta Timur

Kompas.com - 22/03/2024, 16:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jatibening, Kota Bekasi, Suharyani (36), berbeda nasib dengan dua calon pendaftar mudik gratis di Kantor Samsat Jakarta Timur, Kamis (21/3/2024).

Suharyani berhasil mendapatkan slot Mudik Gratis Polri Presisi 2024, meski harus menunggu sejak pukul 03.30 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

"Saya mudik ke Kebumen, Jawa Tengah. Formulir (pendaftaran) sudah dimasukkin datanya ke komputer petugas," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis.

Suharyani datang ke Kantor Samsat Jakarta Timur pada hari pertama pendaftaran mudik gratis, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Daftar Mudik Gratis di Samsat Jakarta Timur, Antre dari Pagi tapi Tak Dapat Kuota

Namun, ketika itu ia gagal mendapatkan slot kuota mudik gratis karena sudah habis saat dirinya tiba di lokasi pukul 05.30 WIB.

Padahal, Suharyani mengaku dapat nomor urut 354, meski ternyata nomor itu bukanlah nomor untuk mendapat formulir.

Suharyani tidak tahu fungsi nomor tersebut. Sebab, nomor untuk mendapatkan formulir berbeda.

"Tadinya mau nyerah. Tapi coba berusaha lagi, namanya mau mudik ketemu orangtua," ujar Suharyani.

Pada hari kedua pendaftaran, ia tiba lebih awal dan mendapat nomor urut 400. Suharyani mengantre berdasarkan nomor urut tersebut.

Kemudian, ia dipanggil untuk diberikan nomor antrean baru dan formulir pendaftaran. Suharyani tidak tahu apakah pemanggilan berdasarkan nomor secara acak atau tidak.

Baca juga: Berdesakan, Pendaftar Mudik Gratis di Samsat Jakarta Timur Sampai Ada yang Pingsan

Pasalnya, ada calon pendaftar yang sudah tiba lebih dulu tetapi tidak diberikan nomor antrean baru dan formulir pendaftaran.

"Pas datang dikasih nomor di tangan, saya distempel. Terus masuk dan baris, dikasih kartu (nomor urut baru) dan formulir. Disuruh isi tujuan ke mana, baru antre lagi (untuk verifikasi data). Nomor urut di kartu beda sama yang di tangan," jelas dia.

Beda nasib calon pendaftar lainnya

Sementara itu, Anti (42) dan Suhari (63) justru bernasib apes.

Mereka tidak mendapat nomor antrean baru dan formulir pendaftaran mudik gratis. Padahal, Anti sudah tiba sejak pukul 03.00 WIB. Sementara Suhari tiba pukul 05.00 WIB.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com