JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan RT 010/RW 05 Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, terkenal dengan sebutan Kampung Sawah.
Dahulu, permukiman yang dilintasi aliran Kali Cakung Lama itu dikelilingi oleh rawa dan persawahan.
Lambat laun, pabrik mulai menggantikan rawa dan persawahan mengelilingi permukiman itu.
Baca juga: Rawa Terate Banjir Lagi, Air Naik Saat Warga Sedang Sahur
Warga setempat, Murni (37), mengungkapkan bahwa Kampung Sawah sudah kebanjiran sejak lama sebelum adanya pabrik.
"Ada atau enggak adanya pabrik enggak ngaruh, di sini tetap banjir," ujar dia di lokasi, Jumat (22/3/2024).
Kampung Sawah selalu kebanjiran karena posisinya berada di dataran rendah. Bisa dibilang, lokasinya lebih rendah daripada RT lainnya di RW tersebut.
Murni menuturkan, keberadaan pabrik memberikan keuntungan dan kerugiannya tersendiri bagi warga setempat.
Ia tidak mengingat pasti kapan Kampung Sawah mulai dikelilingi pabrik. Yang jelas, kehadirannya meminimalisir ular muncul saat banjir.
Dahulu, setiap banjir melanda, warga tidak hanya mengkhawatirkan keselamatan perabot rumah tangga, tetapi juga potensi dipatok ular.
Baca juga: 47 Warga Terdampak Banjir di Rawa Terate Masih Bertahan di Tenda Pengungsian
"Dulu pas masih rawa-rawa banyak ular karena belum ada pabrik," kata dia.
Sejak pabrik dibangun, jumlah ular yang muncul setiap banjir berkurang.
Sebab, area rawa atau kebun saat ini hanya terdapat di bagian belakang permukiman. Tepatnya yang berada di pintu air dan bantaran Kali Cakung Lama.
"Pabrik juga bikin banjir di sini enggak berarus, diam saja dan cuma air naik saja," ungkap dia.
Murni menjelaskan, ketika permukiman hanya dikelilingi rawa dan persawahan, arus air banjir cukup deras.
Bahkan, rumah seorang warga di bantaran Kali Cakung Lama sampai roboh. Namun, banjir kala itu tidak pernah memakan korban jiwa.
Baca juga: Tangani Banjir, Kelurahan Rawa Terate di Cakung Hadirkan Rumah Pompa
"Sejak ada pabrik, memang masih banjir. Tapi, setidaknya enggak berarus airnya, cuma naik saja," kata dia.
Sebelumnya, Kampung Sawah dilanda banjir sebanyak dua kali pada awal tahun 2024.
Banjir terparah terjadi pada 29 Februari 2024. Ketinggiannya mencapai 120 sentimeter. Banjir kedua adalah Jumat. Ketinggiannya hanya 50-80 sentimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.