JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna bus transjakarta mengapresiasi wajah baru sejumlah halte moda transportasi publik tersebut.
Halte yang dimaksud yakni Halte Tosari, Dukuh Atas, Karet, Sudirman, Polda Metro, GBK, Monas, CSW Asean, Harmoni, dan Ragunan.
Di sana ada karya seni dua pelukis terkenal, Van Gogh dan Monet, yang dipresentasikan secara imersif.
Penumpang Transjakarta, Fia (24), mengaku senang dengan tampilan halte itu. Menurut dia, lukisan itu menghadirkan warna baru di halte-halte.
Baca juga: Transjakarta Tunggu Arahan Dishub DKI Soal Pengoperasian Rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut
“Senang pemandangan di halte jadi makin beragam. Kalaupun ini iklan, jadi tahu soal info terbaru juga,” ujar Fia saat dihampiri Kompas.com di Halte Tosari, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).
Sebagai penikmat seni, khususnya karya Van Gogh, Fia senang bisa melihat karya seni itu terpajang di sekeliling area peron Halte Tosari. Tidak hanya di bagian lantai dan pagar koridor, tetapi juga di area langit-langit.
Hal senada juga disampaikan oleh Syarif (25). Ia juga mengapresiasi ragam visual yang membawa kesan berbeda di halte-halte transjakarta.
Baca juga: Transjakarta Izinkan Penumpang Buka Puasa di Dalam Bus, Maksimal 10 Menit
“Setuju aja kalau gambarnya bagus. Jadi enggak bosenin kalau datang ke halte. Enggak cuma cengoh doang,” ujar Syarif kepada Kompas.com di Halte Dukuh Atas.
“Sekalipun ini nanti jadi media iklan, mungkin bisa dibuat eye catching. Soalnya sepengalamanku, aku jarang lihat iklan,” tutur dia.
Sebagai informasi, penunjukkan karya di sejumlah halte transjakarta itu merupakan kolaborasi antara PT Transjakarta bersama City Vision.
Kepala Divisi Pemasaran PT Transjakarta, Mahal Mark Rivero mengatakan, kolaborasi yang terwujud melalui karya seni ini merupakan representasi bahwa pihaknya terbuka dengan segala bentuk kerja sama.
“Kami senang dengan konsep halte mirip galeri. Kami terbuka dengan segala kesempatan. Kami berkomitmen bahwa halte tak hanya jadi tempat bertemunya penumpang dengan Transjakarta saja. Tapi juga ada pelaku periklanan,” ujar Mahal kepada wartawan di Halte Tosari, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.