Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Kompas.com - 28/03/2024, 13:27 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memuji Masjid Agung Bogor di Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dibangun dikawasan strategis.

Zulhas ikut dalam peresmian masjid itu bersama dengan Wali Kota Bogor Bima Arya. 

Kata Zulhas, Masjid Agung Bogor berada di lokasi strategis karena terintegrasi dengan kawasan alun-alun serta Stasiun Bogor.

“Ini kita apresiasi, masjidnya bagus sekali, sangat strategis. Kita bersyukur Wali Kota bisa menyelesaikan pembangunan masjid yang indah,” ucap Zulhas kepada wartawan, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Zulhas berharap ke depannya masjid tersebut bisa menjadi tempat memajukan peradaban dan mengembangkan nilai-nilai untuk semua kelompok.

Tak hanya memuji masjid, Zulhas juga memuji kinerja Wali Kota Bogor Bima Arya yang sudah berhasil menyelesaikan pembangunan masjid yang menelan anggaran sebesar Rp 33,12 miliar.

Ketua DPP PAN ini juga meminta kepada masyarakat untuk mendoakan Bima Arya agar kariernya di dunia politik lebih melesat.

Mengingat pada bulan April mendatang, Bima Arya bakal lengser dari jabatannya sebagai Wali Kota Bogor selama dua periode.

Baca juga: Warga: Saya Kepo Banget Masjid Agung Bogor Megah Apa Enggak

“Kita doakan Kang Bima yang akan mengakhiri masa jabatan sebentar lagi, kita doakan nanti diangkat lebih tinggi lagi,” ungkap Zulhas.

Zulhas beranggapan, selama 10 tahun Bima Arya menjabat sebagai Wali Kota Bogor banyak perubahan yang terjadi.

Kata dia, saat ini Kota Bogor jauh lebih maju dan menjadi kawasan yang jauh lebih bersih.

“Karyanya luar biasa, Kang Bima Wali Kota Bogor menjadi lebih maju, lebih bersih, top lah pokoknya. Sukses,”tutur Zulhas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com