JAKARTA, KOMPAS.com - Total amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang terbakar di gudang enam Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencapai puluhan ton.
"Seluruhnya ada 65 ton," ungkap Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di lokasi, Minggu (31/3/2024).
Gudang enam kebakaran pada Sabtu (30/3/2024) sekitar pukul 18.05 WIB.
Baca juga: Kebakaran Gudang Amunisi Paldam Jaya, Komisi I Ingatkan TNI AD soal Perawatan Alutsista
Berat 65 ton itu mencakup 150.000 amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang terdiri dari amunisi kaliber kecil dan besar.
Menurut Agus, seluruhnya didapat dari setiap satuan di bawah Kodam Jaya.
"Dari satuan-satuan tersebut, amunisi yang sudah expired itu SOP-nya dikembalikan ke Paldam Jaya," ujar dia.
Pengembalian itu untuk memeriksa apakah amunisi dan bahan peledak yang diserahkan memang sudah kedaluwarsa atau tidak.
Selanjutnya, verifikasi dilakukan untuk menyelaraskan data yang dilaporkan dengan data di lapangan.
"Ada langkah-langkah seperti itu sampai dengan akhirnya di-disposal (dimusnahkan)," kata Agus.
Baca juga: Panglima TNI Duga Kebakaran Gudang di Ciangsana karena Gesekan Amunisi Kedaluwarsa
Sebelumnya, gudang enam di Gudmurah TNI AD, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kebakaran pada Sabtu petang.
Kebakaran itu diduga terjadi karena adanya amunisi yang sudah kedaluwarsa, sehingga membuat material menjadi labil dan bergesek.
Kebakaran gudang peluru itu mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar.
Amunisi terpental ke permukiman warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.