Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Unit Angkot Listrik Kota Bogor Bakal Diuji Coba 4 April Mendatang

Kompas.com - 02/04/2024, 12:51 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan mulai uji coba lima unit angkot listrik pada 4 April 2024 mendatang.

“Rencananya tanggal 4 April, kalau tidak ada kendala,” ucap Kadishub Kota Bogor Marse Hendra Saputra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/4/2024)/

Marse mengungkapkan, saat ini persiapan pengoperasian angkot listrik sudah benar-benar matang.

Begitupun berkait penyediaan charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan sistem pembayaran non-tunai dengan tap on bus (TOB) yang sebelumnya sempat mengalami kendala, kini sudah diselesaikan.

Baca juga: Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Charging sudah oke dengan PLN, TOB juga sudah kemarin,” ujarnya.

Pada tahap uji coba, ada 30 titik pemberhentian angkot listrik yang tersebar di rute Cidangiang-Suryakencana.

Rinciannya 20 titik di shelter eksisting, dan 10 titik baru rambu pemberhentian angkot listrik.

“Ada 30 titik pemberhentian. Angkot ini hanya berhenti di titik-titik yang telah ditentukan,” kata Marse.

Pada tahap uji coba yang akan berlangsung selama enam bulan ke depan ini, pihaknya akan menghitung berapa ketahanan baterai dan berapa keuntungannya.

Para penumpang nantinya dikenakan tarif Rp 5.000 untuk sekali perjalanan, dengan sistem TOB atau menggunakan kartu pembayaran elektronik.

Baca juga: Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

“Kami lakukan uji coba ini supaya bisa tahu berapa sih perhitungan, keuntungan, kalau kemudian nanti dilakukan juga oleh teman-teman para pengusaha dan pemilik angkot,” ujarnya.

Angkot listrik bernuansa modern itu juga telah dilengkapi penyejuk udara (AC) dan CCTV, agar penumpang merasa aman dan nyaman.

Tak hanya itu kedatangan angkot listrik dapat dipastikan tepat waktu, rute sepanjang 13 kilometer dapat ditempuh selama 45 menit hingga 1 jam untuk satu kali jalan dengan kecepatan 60 km/jam.

“Kecepatannya tidak bisa maksimal sampai 100, maksimal kita setting sampai 60 supaya lebih safety, lebih aman buat di jalan,” tuturnya.

Baca juga: Ini Rute Angkot Listrik yang Bakal Diuji Coba di Kota Bogor

Sementara itu, pihaknya juga sudah melakukan program pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi calon sopir angkot listrik.

Pelatihan dilakukan dengan mengutamakan kemampuan sopir dalam mengoperasikan angkot listrik.

Kali ini, Marse memprioritaskan sopir angkot konvensional untuk direkrut menjadi sopir angkot listrik.

Adapun lima unit angkot listrik membutuhkan 12 sopir.

“Kita latih bagaimana cara pengisian charging kepada para calon pengemudi, kemudian juga bagaimana mengoperasionalkan TOB, membuka pintu karena semua by sistem dan by elektrik. Untuk sopir ada 12, 10 pengguna dan dua cadangan,” terang Marse.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com