Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Ditangkap saat Konvoi Bawa Petasan, Polisi: Sahur "On The Road" Berubah Jadi Takjil "On The Road"

Kompas.com - 03/04/2024, 17:36 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Pusat menindak sejumlah pelajar yang konvoi sambil membawa bendera dan petasan, Senin (2/4/2024) sore.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, polisi mengawasi 21 titik yang rawan di delapan kecamatan wilayahnya, mulai dari Tanah Abang hingga Johar Baru.

"Seminggu ini (aksinya) marak. Modus dari sahur on the road itu berubah jadi takjil atau bukber on the road," kata Susatyo kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Ancam Cabut KJP Pelajar yang Hendak Tawuran, Disdik DKI : Berani Berbuat, Berani Tanggung Jawab

Penindakan berlangsung di empat titik yang berbatasan dengan kota administrasi Jakarta lainnya.

"Dari Jakarta Timur, kami melakukan penindakan di Salemba, atau Carolus. Kemudian, dari Jakarta Utara kami lakukan penindakan di pertigaan Gunung Sahari," papar dia.

"Dari Jakarta Selatan, kami melakukan penindakan di Bundaran HI. Termasuk juga, dari Jakarta Barat kami lakukan penindakan di turunan atau flyover Roxy," sambung Susatyo.

Melalui penindakan itu, jajaran Polres Metro Jakarta Pusat menangkap 170 pelajar. Barang bukti yang ditemukan berupa bendera dan petasan.

Melalui penindakan itu, ia berharap bisa membangun kesadaran bagi masyarakat luas.

Baca juga: Polisi Tangkap 140 Pelajar yang Ngaku Bagi-bagi Takjil tapi Bikin Onar di Jalan, Dua Positif Sabu

Sebab, aksi konvoi berdalih bagi-bagi takjil itu tidak hanya merugikan pengguna jalan lain, tetapi para pelajar yang mayoritas masih di bawah umur itu.

Selain itu, tujuan utama mereka juga bukan untuk membagikan takjil. Melainkan, mencari lawan untuk diajak tawuran.

Bahkan, ada dua pelajar berinisial DA (16) dan MAK (22) yang hasil tes urinenya positif narkotika. Mereka diduga mengonsumsi sabu atau methamphetamin.

Susatyo mengatakan, keduanya masih diproses di Satnarkoba untuk menjalani rehabilitasi.

"Semoga kegiatan hari ini selain bagi siswa dan orangtuanya, tapi bagi masyarakat umum (menjadi) aware bahwa sudah cukuplah banyak pelajar-pelajar yang berakhir sia-sia di jalan raya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com