Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Jakpus: Kami Tangkap yang Konvoi Bawa Bendera

Kompas.com - 04/04/2024, 08:47 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menegaskan jajarannya akan menangkap warga yang konvoi di jalan sambil membawa bendera.

“Kalau konvoi sudah membawa bendera, artinya sudah menunjukkan identitas kelompok. Kelompok-kelompok itu sudah dikibarkan benderanya, artinya ketika dalam psikologi massa, simbol ketemu simbol, itu yang kami khawatirkan,” ujar Susatyo kepada wartawan di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Hal seperti itu telah terjadi sebelumnya, salah satunya di daerah Salemba, Senen. Kedua kelompok yang konvoi sambil membawa bendera itu berujung tawuran.

Baca juga: Konvoi Bawa Bendera dan Ledakkan Petasan, 7 Remaja Ditangkap di Kemayoran

Padahal, dalam anggota kelompok tersebut masih ada yang di bawah umur.

“Kalau sudah tawuran, maka yang korban yang paling lemah. Tadi kan ada yang umur 14-15 tahun. Saya khawatirkan akan menjadi korban. Ketika kakak-kakaknya pergi, tersisa satu, itu yang menjadi korbannya,” tutur Susatyo.

“Jadi jangan melihat konvoinya, tapi dampaknya,” tegas dia.

Ke depannya, patroli Polres maupun Polsek di wilayah Jakarta Pusat akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor. Sebab, aksi itu dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang melintas di jalan raya.

Baca juga: Marak Pelajar Konvoi Bawa Petasan di Jakpus, Polisi: Sudirman-Thamrin Jalur Favorit

Susatyo turut mengimbau orangtua agar memerhatikan dan mengarahkan anaknya agar tidak sampai salah pergaulan.

Lebih lanjut, Polres Metro Jakarta Pusat juga telah mendirikan Pos Singgah Patroli Ramadhan sebanyak 24 pos di sejumlah titik rawan tawuran.

Susatyo berharap, wilayah Jakarta Pusat aman dan bebas dari segala gangguan Kamtibmas.

“Apabila ada indikasi orang dewasa maupun remaja yang akan tawuran, segera hubungi Polres Metro Jakpus dan Polsek terdekat untuk ditindaklanjuti,” imbuh dia.

Baca juga: Pelajar Ditangkap saat Konvoi Bawa Petasan, Polisi: Sahur On The Road Berubah Jadi Takjil On The Road

Sebagai informasi, sebanyak 170 pelajar ditangkap di empat titik berbeda di Jakarta Pusat, yaitu Fly Over Roxy di Sawah Besar, TL Carolus di Senen, Bundaran HI di Menteng, dan Fly Over Jalan HBR Motik di Kemayoran.

Para pelajar itu konvoi dengan dalih berbagi takjil. Padahal, mereka mencari lawan untuk diajak tawuran sehingga membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

Para pelaku juga saling serang menggunakan petasan maupun bambu yang mereka bawa untuk memasang bendera.

Dari keseluruhan pelajar itu, ada dua orang yang positif mengonsumsi methamphetamin atau sabu melalui tes urine. Mereka berinisial DA (16) dan MAK (22).

Saat ini, keduanya masih diproses di Satnarkoba untuk menjalani rehabilitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com