Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Iwan Sopir Bus AKAP Hilangkan Suntuk Saat Menyetir, Dengarkan Musik DJ Remix di Perjalanan

Kompas.com - 05/04/2024, 14:13 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Iwan (44), sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengatakan, menyetel musik DJ remix menjadi jurus jitu hilangkan suntuk saat menyetir perjalanan jauh.

Cara ini juga lah yang dia gunakan saat mengantar para pemudik.

"Palingan saya seringnya setel musik DJ remix yang lagi tren di Tiktok, lumayan bantu bikin mood saya jadi tetap bagus, apalagi kalau tol lagi macet," kata Iwan saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Pemprov DKI: 70 Persen Warga Jakarta Berangkat Mudik, Diperkirakan 8 Juta Orang

Sehari-hari, Iwan harus menyetir Depok-Wonosobo bersama temannya dalam kurun waktu hingga 10 jam. Bahkan, jika perjalanan macet, bisa mencapai 14 jam.

Oleh sebab itu, alunan musik DJ remix membantunya supaya dia tetap terjaga dari rasa kantuk, terutama karena iramanya yang up beat.

"Musik DJ kan rata-rata yang bikin joget gitu ya, lumayan bikin melek itu. Saya setel saja random dari YouTube," ucap Iwan.

Iwan bercerita, ia biasa menyetel musik DJ itu di waktu tengah hari hingga menjelang sore, yang menurutnya jadi waktu paling rawan kantuk.

Baca juga: Heru Budi Minta Lurah dan Satpol PP Jaga Lingkungan Warga Selama Mudik Lebaran 2024

"Karena kalau malam tuh justru saya sudah terbiasa dan enggak jarang juga kalau malam sudah gantian nyetir sama rekan. Tapi kalau siang tuh hawa panas kadang bikin lengah," terang Iwan.

"Sejauh ini, penumpang juga enggak pernah menegur atau merasa terganggu, kebanyakan dari mereka malah ikut nikmatin musiknya," tambahnya.

Selain musik, Iwan juga selalu siap sedia air minum di sebelah kemudi setirnya untuk membantunya tetap fokus.

"Tapi yang terpenting tetap istirahat sebelum berangkat. Biasanya, saya tidur di sini (terminal) sekitar 3-4 jam, nanti pas sudah dalam perjalanan dan bergilir sama rekan supir lain bisa tambah waktu tidur 2-3 jam," ujar Iwan.

Baca juga: Serba-serbi Pelepasan Mudik Gratis DKI dan Rasa Syukur Mereka yang Tak Punya Uang

Iwan baru bisa tidur lagi di dalam bus setelah menyetir sekitar 4-5 jam, di titik pemberhentian pertama bus.

Waktu tambahan tidur di dalam bus diakali Iwan dilakukan di bagian belakang bus, di sisa ruang belakang kursi penumpang.

"Bus saya tuh kan totalnya ada 43 seat, di bagian belakangnya ada ruang kosong sekitar 1,5 meter, itu saya taruh kasur untuk tempat tidur saya dan rekan supir," lanjut Iwan.

Di samping itu, Iwan memperkirakan waktu padat pemudik dan tol macet akan terjadi pada Senin (8/4/2024) mendatang.

"Antara Senin atau Selasa nanti. Mungkin, Sabtu mulai ramai sih tapi kata saya, puncaknya bakal dua hari itu," tutur Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com