JAKARTA, KOMPAS.com - Syaifudin (60), Ketua RW 05 Kelurahan Tanjung Barat mengatakan, pembangunan polder atau kolam retensi justru membuat wilayahnya semakin mudah banjir.
“Setelah pengerjaan selesai, hujan deras dikit langsung banjir sekarang. Sudah tiga kali kayaknya begini,” ujar dia saat ditemui di lokasi, Jumat (5/4/2024).
Baca juga: Heru Budi Bakal Periksa Proyek Polder yang Bikin Macet di Tanjung Barat
Hal itu karena grand design pembuatan kolam retensi memiliki beberapa kejanggalan.
Salah satunya adalah aliran air yang sengaja dibuat memutar lebih dulu.
“Jadi aliran airnya dibuat memutar dulu di depan AEON Mall. Akibatnya, air yang dari wilayah RW 05 tertahan di depan mal, dia kalah alirannya sama yang dari sana,” tutur dia.
Kata Syaifudin, aliran air dari arah mal memang lebih deras. Sebab, ukuran salurannya lebih besar, yakni sekitar 5x2 meter.
Sementara, ukuran saluran dari arah RW 05 menuju mal hanya sekitar 1,5x1,5 meter.
Baca juga: Pemprov DKI Tambah 5 Polder dan Bangun 8 Waduk untuk Atasi Banjir Jakarta
“Aliran air dari kawasan rumah warga kalah dan akhirnya berbalik arah airnya. Makanya kurang efektif jadinya. Karena kami mayoritas baru tahu juga ternyata alirannya disatukan sama aliran dari mal,” ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.