Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Baju Shimmer Laku, Alhamdulillah…”

Kompas.com - 08/04/2024, 07:10 WIB
Xena Olivia,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, merayakan manisnya Lebaran dengan kenaikan omzet hingga puluhan juta rupiah.

Hal itu disebabkan adanya peningkatan penjualan dari baju gamis berbahan kain shimmer yang sedang tren sejak akhir tahun 2023.

Pemilik Toko Al-Baik Collection, Anton (45), menjelaskan, baju shimmer memberikan kesan kerlap-kerlip pada penggunanya. Sehingga, mengundang perhatian saat dikenakan.

"Kristal-kristal gitu, enak dilihat. Orang kulit putih, bagus. Orang kulit hitam, bagus. Kulitnya kayak apa saja, (pakai gamis shimmer) tetap cantik karena auranya jadi lebih cerah," ujar Anton saat berbincang dengan Kompas.com di Pasar Tanah Abang Blok A Lantai LG, Jumat (5/4/2024). 

Baca juga: Jangan Asal, Ini Tips Memilih Dress Shimmer yang Cocok dan Nyaman

Sementara itu, pemilik Toko Kayonna, Fini (29), juga mengartikan baju shimmer sebagai pakaian yang memiliki kesan mengilat.

"Shimmer ini macam-macam (jenis kainnya). Paling best itu yoryu. Dia jatuhnya kelas premium, lebih bagus. Shining-nya, mengilatnya lebih keluar ketimbang yang lain," kata Fini. 

Fini dan Anton merasakan peningkatan omzet sejak sebelum puasa. Di toko mereka, baju shimmer ini merupakan salah satu produk yang paling laris menjelang Hari Raya tahun ini.

"Sehari, alhamdulillah. Puluhanlah. Rp 30 juta-an. Dibanding (baju) yang lain, lebih banyak (dibeli) shimmer, bisa dua kodi atau 40 potong sehari," tutur Fini. 

Baca juga: 3 Tips Mix and Match Dress Shimmer untuk Lebaran 2024

Sementara itu, Anton bisa mendapat omzet sebesar Rp 50 juta dalam sehari untuk baju ecer. Bahkan, seorang pembeli asal Malaysia pernah memborong habis sisa stok baju shimmer di tokonya.

"Berapa saja dia mau ambil, tapi stok kami terbatas. Dia mau menghabiskan. Apa adanya saja, (iya) sold out. Lalu kami bikin lagi. Cuma memang waktu itu kami sempat kewalahan juga,” tutur dia.

Untuk baju shimmer sendiri harganya beragam, tergantung dari jenis kain shimmer yang digunakan.

Anton menjelaskan, ada empat jenis baju shimmer, yaitu luna, rose, yoryu, arabian. 

Baca juga: Kenapa Busana Shimmer Jadi Tren untuk Lebaran 2024?

Bahannya juga cenderung tipis dan licin. Lalu, kainnya dapat dikombinasikan dengan bahan lain, misalnya tile, brukat, dan payet.

"Kalau polos di bawah Rp 200.000. Kalau kombinasi di atas Rp 200.000. Kalau kami jual beda sama (harga) di butik-butik. Kami punya jauh di bawah itu, jadi harganya tergantung tempatnya," papar dia.

Harga baju shimmer termahal di toko milik Fini berada di angkat Rp 235.000. Ia menjelaskan, baju shimmernya merupakan hasil produk sendiri.

"Rp 235.000 itu jenis yoryu. Kalau yang paling rendah itu katun shimmer itu Rp 185.000. Itu harga eceran, kalau kodian beda lagi harganya. Bisa ditawar, tapi enggak banyak," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com