Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Keluh Kesah Pekerja yang Susah Dapat "Driver" Ojol | Saat "Driver" Ojol Lebih Pilih Matikan Aplikasi di Jam Sibuk

Kompas.com - 08/04/2024, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang penumpang ojek online (ojol) yang mengeluhkan sulitnya memesan transportasi online banyak dibaca pada Minggu(7/4/2024).

Sejumlah driver ojek online (ojol) yang sengaja tidak mengaktifkan layanan secara online saat lalu lintas sedang padat juga mewarnai pemberitaan kemarin.

Baca juga: Satu dari Dua Pencuri Motor Ojek Online di Area Mal Kelapa Gading Diamankan

Berita curahan hati driver ojol yang menghindari layanan saat jam pulang kerja juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Keluh kesah pekerja yang sulit dapat ojol

Ramai di media sosial tentang penumpang ojek online (ojol) yang mengeluhkan sulitnya memesan transportasi online.

Para pekerja kesulitan mendapatkan driver melalui aplikasi sejak Rabu (3/4/2024) hingga Jumat (5/4/2024).

Mereka bahkan harus menunggu berjam-jam. Salah satunya dirasakan seorang karyawan swasta bernama Ajeng Pramesty (26). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Keluh Kesah Driver Ojol, Tarif Tak Sebanding, Tak Ada Bonus dan Gaji Pokok

2. Saat driver ojol lebih pilih matikan aplikasi

Sejumlah driver ojek online (ojol) sengaja tidak mengaktifkan layanan secara online dan lebih memilih menawarkan jasa offline kepada penumpang saat lalu lintas sedang padat.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang driver ojol di Kota Bogor bernama Suparman (38).

Jika orderan sedang melonjak, ia memilih mengangkut penumpang secara offline atau menawarkan jasa antar jemput secara langsung. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Pengemudi Sebut Hujan dan Macet Bikin Penumpang Susah Dapat Ojol saat Jam Pulang Kerja

3. Curhat driver ojol yang hindari narik jam pulang kerja

Driver ojek online (ojol) Tri Agung (47) mengetahui keluhan penumpang yang kesulitan mendapatkan driver selama beberapa hari terakhir.

Menurut dia, salah satu hal yang melatarbelakangi fenomena itu adalah kondisi jalanan yang sangat macet sejak Senin (1/4/2024).

"Mulai kerasa (macet banget) dari Senin. Yang saya dengar (driver matikan aplikasi) karena sudah malas. Soalnya macet enggak tanggung-tanggung," ujar Tri, Minggu. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com