Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Kompas.com - 18/04/2024, 11:58 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemilik warung madura di Pondok Petir bernama Subaudi (32) tidak menampik bahwa ia dan rekan sesama penjaga warung seringkali melakukan panggilan video atau video call saat melayani pembeli.

Bahkan, panggilan video ini dilakukan hampir setiap hari.

“Hampir setiap hari (video call), pasti (video call),” kata Subaidi saat ditemui Kompas.com di Terminal Pondok Cabe, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Panggilan video ini kerap kali dia lakukan untuk menghilangkan rasa kantuk mengingat warung madura buka selama 24 jam.

Apabila tidak melakukan panggilan video dan hanya bengong sendirian di warung, menurut dia, potensi tertidur lebih besar.

“Mayoritas, biasanya teleponan sesama warung sembako madura yang buka 24 jam. Ya biar enggak ngantuk aja sih,” ujar Subaidi.

“Risiko kita buka 24 jam kan, jam-jam ngantuk. Kalau sudah ketiduran, potensi kejahatannya di situ,” lanjut dia.

Dia meyakini, kejahatan datang bukan karena direncanakan, melainkan adanya kesempatan.

Video call juga biar sama-sama berkomunikasilah dari warung satu ke warung yang lain. Apalagi kan saudara sendiri (juga pemilik warung madura di Jabodetabek),” ujar dia.

Baca juga: Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Subaidi mengungkapkan, ada beberapa alasan yang membuat Warung Madura selalu buka selama 24 jam.

Alasan utamanya adalah memanfaatkan kehidupan kota yang seolah tidak pernah tidur. Penjual memanfaatkan sejumlah warga yang beraktivitas tanpa mengenal waktu.

“Kehidupan di kota itu kan 24 jam. Kalau istilah dulu, Jakarta enggak pernah tidur. Kalau di kampung, malam saja sudah sepi. Nah, di Jakarta, mana ada?” kata Subaidi.

Belum lagi, sejumlah anak muda di wilayah Jabodetabek kerap menongkrong hingga dini hari.

Saat malam tiba, mereka kerap kali mencari rokok atau minuman segar untuk teman bergadang.

“Anak-anak sekarang kan banyak yang entah itu nongkrong-nongkrong buat ngobrol dan bahkan mereka push rank (game) Mobile Legend. Nah, malamnya, kita hadir buat mereka,” ucap Subaidi.

Baca juga: Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Alasan lain warung madura tidak pernah tutup juga karena sedikit minimarket yang buka 24 jam.

“Iya. Jam malam itu, istilahnya, saingan atau kompetisi ini lebih mudah. Yang lain pada tidur, kita masih melek,” ungkap Subaidi.

Oleh karena itu, penjaga warung madura tidak boleh satu orang karena buka selama 24 jam. Setidaknya ada dua atau lebih orang untuk bergantian menjaga warung.

“Mayoritas itu, kalau warung sembako madura, enggak bisa sendiri, harus pasangan. Kalau enggak suami istri, ya biasanya cowok-cowok. Soalnya harus bagi waktunya,” imbuh Subaidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com