Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Kompas.com - 04/05/2024, 10:49 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS - Petugas keamanan Universitas Indonesia (UI) Junaedi mengungkapkan, ada tiga orang, termasuk pengendara, dalam Honda HR-V yang menabrak bus kuning UI, Jumat (3/5/2024).

"Bertiga dia, cowok semua. Mereka teman kampus semua tiga-tiganya," kata Junaedi saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Junaedi mengungkapkan, mereka diduga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom). Kondisi dua dari tiga penumpang saat kecelakaan tidak mengalami luka terbuka serius.

"Dua penumpang itu enggak terlihat terluka, tapi syok. Langsung dibawa ke RS UI juga," ungkap Junaedi.

Baca juga: Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Sedangkan penumpang yang ada di balik setir mobil membutuhkan waktu untuk bisa keluar sebab kakinya terjepit.

"Evakuasinya sampai harus menghancurkan pintu mobil sebelah pengemudi, kaca mobil depan juga harus ditarik pakai derek. Jadi memang susah biar kaki pengemudinya enggak nyangkut lagi," tutur Junaedi.

Proses evakuasi yang baru selesai sekitar pukul 16.00 WIB itu segera membawa korban ke RS UI untuk menerima perawatan lebih lanjut.

"Ada luka di pipi sama kakinya yang kejepit itu patah," ungkap Junaedi.

Diberitakan sebelumnya, insiden tabrakan HR-V dan Bikun UI terjadi di Hutan Kota UI, Depok, sekitar pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

"Mobil tuh dari arah Fakultas Teknik UI, Bikun UI dari arah berlawanan, tapi ada di jalurnya sendiri untuk putar balik. Begitu sampai di haluan, sopir bus sedang membelokkan kendaraannya, mobilnya langsung nabrak," terang Junaedi.

Akibatnya, mobil yang diduga melaju berkecepatan tinggi itu jadi ringsek parah, terutama di sisi kanan dan depan mobil.

"Busnya juga ringsek di sisi kiri, tapi kebetulan kalau bus lagi muternya itu dia sudah menurunkan penumpang di Halte Asrama. Jadi, bus memang sudah dalam keadaan kosong," ujar Junaedi.

Kondisi sopir bus disebut baik-baik saja dan tak mengalami luka.

Diketahui, polisi dari Polres Depok sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com