JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Tjahja Purnama atau Ahok membicarakan solusi masalah di Jakarta, mulai dari kemacetan, penonaktifan NIK KTP, hingga ideal seorang pemimpin Ibu Kota.
Pernyataan Ahok itu disampaikan dalam sesi wawancara melalui channel YouTube pribadinya. Video itu berjudul "Ahok Jawab Pertanyaan Netizen tentang Jakarta".
Pernyataan Ahok itu dinilai tidak lepas dari namanya yang digadang-gadang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca juga: PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, menilai, pernyataan Ahok yang memberi solusi masalah Jakarta adalah sinyal untuk maju menjadi cagub DKI.
"Saya membaca memang ada hasrat Ahok utk maju di sebagai cagub DKI Jakarta. Ini bisa dilihat dari keaktifan menanggapi berbagai persoalan sosial politik di Jakarta," kata Zaki kepada Kompas.com, Senin (6/5/2024).
Pernyataan Ahok itu dinilai upaya memosisikan diri sebagai solution maker atau pembuat solusi masalah di Jakarta yang sampai saat ini disebut belum terselesaikan.
Baca juga: Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI
Terlebih lagi, pernyataan itu muncul setelah nama Ahok disebut masuk dalam penjaringan PDI-P untuk bacalon orang nomor satu di Jakarta dalam Pilkada 2024.
"Secara implisit ia ingin menyatakan bahwa kepemimpinan DKI Jakarta setelahnya tidak mampu mengatasi persoalan-persoalan krusial, antara lain soal kemacetan, hunian bagi kelompok usia muda, banjir, dan sebagainya," kata Zaki.
Zaki menilai, PDI-P menjadi pintu masuk buat Ahok maju menjadi Cagub DKI pada Pilkada 2024. Terlebih ia dinilai telah memiliki poin plus di mata Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Ahok sudah punya modal positif di mata Bu Mega, saat keluar dari Komut Pertamina karena ingin membantu memenangkan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Dia merasa kesetiaannya kepada PDI-P telah teruji," kata Zaki.
Namun, menurut Zaki, semua keputusan penentuan sosok yang tepat buat cagub DKI adalah di tangan pemimpin PDI-P, termasuk mempertimbangkan sosok Ahok.
"Ahok masih sulit dilepaskan dari stigma lama sebagai penista agama. Isu ini rawan untuk dipolitisasi lawan-kawan politiknya," kata Zaki.
Baca juga: Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, sebelumnya memastikan bahwa Ahok menjadi salah satu dari sekian nama potensial yang telah masuk dalam penjaringan bacagub DKI dari PDI-P.
Selain Ahok, ada juga nama Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Prasetyo Edi Marsudi, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono.
"Iya Pak Basuki (Hadimuljono) juga (masuk bursa calon). Kemudian termasuk Andika Perkasa. Ya (Basuki Tjahja Purnama) kader kita juga gitu," ujar Pantas di Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).