JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) masih enggan memberikan komentar terkait kasus penganiayaan yang dilakukan senior terhadap taruna tingkat pertama, Putu Satria Ananta Rustika (19), pada Jumat (3/5/2024).
"Kita statement-nya masih satu pintu dengan BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kementerian Perhubungan," kata salah seorang Humas STIP saat didatangi oleh Kompas.com di lokasi kejadian pada Senin (6/5/2024).
Pihak kampus enggan memberikan jawaban saat ditanya terkait rencana ke depan untuk mengurangi kekerasan dan senioritas di STIP.
Baca juga: Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...
Ketika Kompas.com datang ke lokasi, kampus ini juga dijaga sangat ketat.
Petugas keamanan akan bertanya keperluan para pengendara yang hendak masuk ke dalam area kampus.
Sementara awak media ditahan tidak diperbolehkan masuk ke area kampus.
Namun, setelah melakukan berbagai mediasi dengan pihak STIP, awak media diperkenankan masuk. Namun, belum diberikan izin mengambil gambar atau video.
Pihak media juga terus berusaha melakukan mediasi oleh pihak STIP agar diberika izin untuk meliput namun hingga kini masih disuruh menunggu.
Baca juga: Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior
Beberapa kali awak media juga diminta untuk menunggu di luar kampus.
Namun, setelah melakukan mediasi yang alot kini diperkenankan untuk menunggu di depan gedung utama (loby) STIP.
Saat ini, awak media tengah menanti pihak kepolisian yang kabarnya sedang melakukan rekontruksi ulang peristiwa meninggalnya Putu Satria Ananta Rustika (19).
Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara membawa tersangka bernama Tegar Rafi Sanjaya (21) ke tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 11.53 WIB.
Tegar datang dengan menggunakan baju tahanan berwarna oren, celana pendek hitam, dan masker wajah ski berwarna hitam.
Baca juga: Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...
Ia tertunduk malu saat harus melewati barisan para taruna tingkat satu yang hendak menunggu jemputan di depan gedung utama untuk pulang ke rumah masing-masing.
Sampai berita ini dibuat, pihak kepolisian dan Tegar juga belum keluar dari area kampus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.