JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah konkret untuk mengatasi praktik prostitusi yang disebut berada di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat.
Kegiatan itu diketahui karena sebelumnya ramai soal temuan alat kontrasepsi bekas, tisu bekas pakai, bungkus rokok dan gelas plastik yang berserakan di sekitar RTH Tubagus Angke, Jakbar.
Penjabat(Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusulkan untuk membuat jogging track atau lintasan joging di RTH Tubagus Angke.
Baca juga: Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan di RTH, Camat Grogol Petamburan Gencarkan Patroli
"Ya jogging track, lampu (dari) Bina Marga, CCTV, harus gitu. Trek joging bagus," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2024) malam.
Selain dibangun lintasan joging, Heru juga menginginkan Dinas Bina Marga DKI untuk segera menambah jumlah kamera pengawas dan lampu penerangan di RTH.
"Ya kalau ada anggaran Bina Marga sekarang kan bisa," kata Heru.
Terbaru, upaya Pemprov DKI melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yakni mendirikan tiga posko penjagaan sekitar RTH Tubagus Angke dari kegiatan praktik prostitusi.
Baca juga: Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke
Kepala Satpol PP DKI Arifin mengatakan, tujuan posko itu didirikan untuk mengamankan RTH dari kegiatan praktik itu.
"Kami sudah tambah tenda atau posko keamanan. Kami juga koordinasi dengan berbagai pihak untuk menata lokasi," ujar Arifin dalam keterangannya, Senin (6/5/2024).
Satpol PP DKI melibatkan petugas di Kecamatan Grogol dan Kelurahan Wijaya Kusuma serta personel dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk berjaga di posko keamanan RTH Tubagus Angke.
Arifin mengatakan, personel TNI-Polri serta Penanganan Prasarana, Sarana Umum (PPSU) juga dilibatkan. Total ada 45 personel gabungan yang akan berjaga di posko pemantau.
Baca juga: Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi
"Nantinya, akan ada petugas yang rutin berjaga di posko. Artinya, ada pengawasan dan monitoring oleh petugas," kata Arifin.
Selain mendirikan posko, Pemprov DKI Jakarta juga disebut menambah lampu penerangan di sekitar RTH yang selama ini menjadi sumur resapan.
"Sudah dilakukan penopingan pohon dan semak-semak. Sehingga yang tadinya banyak pepohonan, kini sudah lebih terang. Ditambah juga dengan penerangan dari lampu sorot,” ucap Arifin.
Baca juga: Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam
Arifin berharap, masyarakat tidak melakukan tindakan asusila di RTH dan dapat memanfaatkan fasilitas itu sesuai fungsinya, sebagai lahan penghijauan dan paru-paru kota.