JAKARTA, KOMPAS.com - Syaidan (24) warga Kenari, Jakarta Pusat, menyetujui penertiban juru parkir di minimarket oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sebab, menurut dia, keberadaan tukang parkir belum tentu menjamin keamanan kendaraan yang diparkirkan di depan minimarket.
"Setuju banget sih (penertiban juru parkir). Soalnya ada atau enggak ada (juru parkir), enggak bisa ngejamin kendaraan aman," ucap Syaidan saat ditemui di minimarket kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2024).
Baca juga: Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!
Syaidan juga berkeberatan kalau harus membayar Rp 2.000 setiap berbelanja di minimarket.
Ia lantas mempertanyakan kewajiban membayar parkir kendaraan di setiap minimarket.
"Kalau bayar Rp 2.000 sebetulnya keberatan, soalnya enggak ada peraturannya juga kan. Jadi kita enggak wajib bayar," tambah Syaidan.
Ditemui di lokasi yang sama, Wanda (27), warga Senen, Jakarta Pusat juga tak setuju dengan adanya juru parkir di minimarket.
Menurut dia, banyak juru parkir yang memasang wajah galak atau marah karena tidak dibayar.
"Biasanya mereka (juru parkir) yang harus banget dikasih, kalau enggak dikasih kayak marah, kayak galak," ucap Wanda.
Baca juga: Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta
"Padahal kan enggak ada ketentuan buat wajib bayar (parkir)," tambah dia.
Wanda juga mengeluhkan sikap juru parkir yang tidak mau mengatur kendaraan saat datang ke minimarket.
Juru parkir hanya muncul saat pelanggan minimarket ingin mengeluarkan kendaraan.
"Biasanya kita datang tuh enggak ada tukang parkir, terus tiba-tiba kalau kita mau keluar baru nongol tukang parkirnya," ujar Wanda.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjanjikan pekerjaan untuk juru parkir liar minimarket.
Hal ini disampaikan Heru saat ditanya apakah Pemprov DKI Jakarta akan memberikan kompensasi bagi jukir liar minimarket setelah ditertibkan, mengingat pekerjaan tersebut merupakan satu-satunya mata pencaharian mereka.
“Ya itu salah satu problem yang harus diatasi. Ya pelan-pelan kita lihat, kita berikan juga, kalau bisa, pekerjaan kepada mereka,” kata Heru saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.