Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Kompas.com - 14/05/2024, 13:34 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan study tour selalu diadakan setiap tahun oleh beberapa sekolah dengan tujuan memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi muridnya.

Namun, nyatanya ada saja orangtua murid yang setuju apabila study tour dihapus dari agenda kegiatan tahunan sekolah.

Yanti (42) salah satunya, orangtua murid yang anaknya duduk di bangku kelas I salah satu SMP di Jakarta Barat.

Menurut dia, uang untuk biaya study tour terasa memberatkan. Uang itu, kata Yanti, lebih baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Saat MAN 1 Bekasi Tertipu EO Study Tour, Panitia: Awalnya Manis, Ternyata Beracun...

"Kan memberatkan bagi yang tidak mampu. Fokus untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Yanti saat ditemui di Jakarta Barat, Selasa (14/5/2024).

Untuk masalah ilmu dan wawasan, Yanti setuju dengan tujuan study tour yang dinilai dapat menambah pengalaman anaknya.

"Tapi biayanya enggak harus sampai jutaan. Kalau Rp 100.000, Rp 200.000 ya oke, cuma saya harus kalkulasi dulu," tutur dia.

Baca juga: Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan Study Tour Harus Dihapus

Namun, berbeda dengan Tuti (48), orangtua murid yang anaknya duduk di kelas III SMP.

Tuti berpikir bahwa anaknya harus mendapatkan pengalaman dari luar sekolah, baik melalui kegiatan perpisahan maupun study tour.

"Itu (study tour) dibutuhkan untuk refreshing anak-anak menurut saya," kata Tuti.

"Anak saya kan setiap hari di sekolah belajar ya, pasti butuh suasana baru," tambah dia.

Berkait dengan insiden kecelakaan bus rombongan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana, Tuti dan Yanti mempunyai pandangan yang sama.

Baca juga: KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Kata Tuti, seharusnya sekolah lebih memperhatikan keselamatan murid dalam kegiatan ini.

Apalagi, kata dia, bus ini untuk kegiatan studi di luar kota. Semua hal harus dipertimbangkan.

"Pihak sekolah harusnya cek dulu PO bus nya. Karena kan bawa rombongan. Itu harusnya jadi atensi," terang dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com