Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Kompas.com - 17/05/2024, 19:36 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Polresta Bogor Kota meluncurkan aplikasi SKCK Goes To School untuk menekan kasus tawuran antarpelajar serta kenakalan remaja lainnya di Kota Bogor.

“Ini berawal dari fenomena bahwa adanya tawuran, balap liar, geng motor banyak melibatkan siswa sekolah,” ucap Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso saat ditemui Kompas.com, Jumat (17/5/2024).

Bismo mengatakan maraknya kenakalan remaja di Kota Bogor karena minimnya upaya pencegahan.

Baca juga: Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Diakui Bismo, selama ini ketika ada pelajar yang melakukan tawuran, balap liar, atau kenakalan remaja lainnya, mereka langsung ditangkap dan dipenjara.

Padahal Bismo ingin para pelajar dibina, bukan asal ditangkap.

Atas dasar itu, polisi meluncurkan aplikasi itu sebagai bentuk pembinaan. 

“Upaya pencegahannya seperti apa ini kan minim, membinanya seperti apa. Kalau kita hanya bisa menangkap, memenjarakan, mempidanakan ini hanya memenuhi penjara saja kalau gitu. Makanya kita luncurkan SKCK Goes To School,” terang Bismo.

Dalam aplikasi tersebut terdapat fitur galeri prestasi yang memungkinkan siswa mempublikasikan prestasinya baik akademik maupun non-akademik. 

Baca juga: Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Tujuannya agar dapat memicu siswa lainnya untuk meraih prestasi.

“Galeri prestasi salah satunya mereka yang berhasil, seperti kemarin ada siswa yang juara muaithai di nasional kita tampilkan,” ujar Bismo. 

Selain itu, lewat aplikasi ini pelajar juga bisa membuat aduan jika melihat atau menjadi korban kenakalan remaja.

Siswa juga bisa mengikuti program-program bermanfaat yang informasinya disebar melalui aplikasi ini. Dengan program itu, siswa diharap tidak terlibat dalam kenakalan remaja. 

Dengan adanya aplikasi SKCK Goes To School, Bismo ingin para pelajar di Kota Bogor menjaga perilakunya sehingga memiliki SKCK yang baik saat lulus sekolah.

Sebab SKCK diperlukan sebagai syarat bekerja dan menunjukkan bahwa seseorang tidak pernah terlibat dalam kejahatan.

“SKCK Goes To School dalam rangka membina, merangkul, menyayangi adik-adik pelajar supaya terus bermanfaat dan menghadirkan generasi emas di 2045,” ujar Bismo

Baca juga: Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan


Sebelum dibuat dalam bentuk aplikasi, program SKCK Goes To School menunjukkan ada perkembangan yang baik dan terjadi penurunan angka tawuran di Kota Bogor.

“Kalau dibandingkan dengan tahun 2021, 2022, 2023, 2024 saat ini sudah menurun. Itu tidak hanya melalui upaya pencegahan baik itu kami patroli, atau tempatkan anggota di jam jam rawan, titik rawan, tapi kita rangkul dari siswa-siswa ini melalui program SKCK Goes To School,” ujarnya.

Saat ini sudah ada kurang lebih 500 pelajar yang dalam pembinaan Polresta Bogor Kota dan semua tergabung di dalam aplikasi tersebut.

“Ini ada 500 siswa binaan yang mendaftar di aplikasi. Sebanyak 700 siswa sudah menginstal aplikasi SKCK Goes To School,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com