Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Kompas.com - 20/05/2024, 09:32 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebuah pesawat latih jenis Tecnam P2006T milik Indonesia Flying Club jatuh di tepi Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (19/5/2024) siang.

Peristiwa nahas itu mengakibatkan tiga orang di dalam pesawat, yakni Capt Pulu Darmawan (pilot), Capt Suanda (kopilot), dan Farid Ahmad (teknisi) tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

Humas Badan SAR Jakarta Ramli Prasetio mengatakan, pesawat berkode PK-IFP itu diketahui take off atau lepas landas dari Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, sekitar pukul 11.36 WIB.

Baca juga: Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...

Kemudian, pesawat mendarat di Bandara Khusus Salakanagara, Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, sekitar pukul 13.10 WIB.

Setelah mendarat beberapa saat, pesawat kembali terbang ke Bandara Pondok Cabe. Namun, sekitar pukul 13.43 WIB, pesawat putus komunikasi dengan menara pengawas.

"Pukul 13.43 WIB lost contact," ujar Ramli, Minggu.

Sementara itu, Kapolres Metro Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso mengatakan, sempat ada tanda bahaya sebelum pesawat hilang kontak.

"Ada "mayday mayday", habis itu hilang kontak," kata Ibnu saat diwawancarai di lokasi, Minggu.

Mayday sendiri merupakan salah satu sandi di dunia penerbangan yang berarti "tolong aku".

Pesawat jatuh saat hujan deras

Salah satu saksi mata bernama Andi mengatakan, peristiwa jatuhnya pesawat terjadi saat kondisi di TKP tengah hujan deras.

Baca juga: Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

"Kejadiannya sekitar pukul 14.00 WIB, bersamaan dengan hujan deras," ujar Andi di sekitar lokasi kejadian.

Sesaat sebelum pesawat jatuh, Andi tengah berteduh karena hujan lalu pesawat tiba-tiba jatuh tak begitu jauh darinya. Jarak antara ia dengan lokasi jatuhnya pesawat sekitar 50 meter.

Namun, Andi mengaku tak melihat proses jatuhnya pesawat, tetapi ia mendengar jelas suara benturan yang begitu keras.

"Pas dilihat, ternyata ada pesawat jatuh. Tapi saya enggak lihat ada api sih," lanjut Andi.

Beberapa saat kemudian, Andi berlari mendekati pesawat yang sudah hancur dan melihat salah seorang korban mengenakan baju putih tergeletak di aspal dalam keadaan tidak bergerak.

Halaman:


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com