JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah angkot di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, sudah mengalami peremajaan atau pembaruan agar bisa bergabung dengan Jaklingko.
"Iya benar (sudah peremajaan), kendaraan tahun-tahun tua kaya 2018 dan 2017 harus diremajakan. Ini (angkot yang dikendari) habisnya lima tahun, langsung peremajaan supaya bisa masuk Jaklingko," kata salah satu sopir angkot bernama Taufik (38) saat diwawancarai oleh Kompas.com, Senin (20/5/2024).
Baca juga: 5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko
Untuk melakukan peremajaan kendaraan, para pemilik angkot meminjam dana dari bank atau leasing.
Namun, Taufik tak mengetahui secara jelas besaran dana yang dipinjam bosnya untuk peremajaan angkot.
"Iya, pada mengutang pada leasing. Tapi, saya enggak tahu besarnya berapa karena itu urusan bos," sambung Taufik.
Tadinya, para pemilik angkot berharap cicilan itu bisa dilunasi saat kendaraan yang sudah diremajakan bisa dioperasikan sebagai Jaklingko.
Namun, ternyata hingga saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) belum bisa mengintegrasikan angkutan umum reguler dengan Jaklingko.
Taufik bercerita, uang sewa yang disetorkan para sopir angkot sebesar Rp 150.000 per hari sering kali tak menutup biaya cicilan untuk peremajaan kendaraan itu.
Baca juga: Reformasi Angkutan Perkotaan di Kota Bogor Terus Dikebut, 5 Angkot Listrik Telah Beroperasi
Menurut sopir angkot lainnya, Sumadi, proses pengintegrasian kendaraan umum reguler dengan Jaklingko sudah ditunda berkali-kali sejak 2018 hingga kini.
"Sudah diajuin (menjadi Jaklingko), mobil sudah dibaruin semua, tapi ditunda-tunda terus," kata Sumadi.
Diberitakan sebelumnya, ratusan sopir angkot Jakarta Utara melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, (15/5/2024).
Para sopir angkot mendorong agar Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono segera menandatangani SK tentang pengintegrasian angkot reguler ke Jaklingko.
Selain karena sudah banyak kendaraan yang diremajakan, para sopir angkot reguler kini kesulitan mendapatkan penumpang. Alhasil, mereka selalu nombok setoran sewa angkotnya.
Oleh sebab itu, para sopir angkot reguler berharap bisa segera bergabung dengan Jaklingko agar tidak pusing lagi memikirkan biaya setoran sewa setiap harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.