Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Kompas.com - 21/05/2024, 16:52 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah restoran di Jalan Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ditutup paksa oleh sejumlah orang pada Jumat (17/5/2024) lalu.

Salah satu warga bernama Agus (55) menuturkan, restoran tersebut ditutup paksa lantaran dianggap mengganggu kenyamanan warga sekitar.

"Ya kerap mengganggu warga, apalagi kalau malam ada live music ya, itu berisik sekali," jelas Agus saat diwawancarai di lokasi, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Agus mengatakan, restoran ini buka sejak dua tahun lalu dan banyak anak muda nongkrong sampai larut malam di sana.

Namun, seiring berjalannya waktu, restoran itu mulai mengadakan live music dan menjual minuman keras (miras).

Izin sewa bangunan sudah habis

Pemilik lahan bernama Asmat membenarkan bahwa banyak warga yang terganggu dengan operasional restoran tersebut.

"Ya ada laporan warga merasa terganggu dengan musik setiap malam minggu," jelas Asmat.

Namun, selain mengganggu, alasan penutupan restoran juga karena masalah izin sewa.

Baca juga: Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Asmat menyebut izin sewa antara dia selaku pemilik lahan dengan pemilik restoran sudah berakhir.

"Kan sudah berakhir penggunaan lahan pada akhir 2023. Saya kasih toleransi sampai tanggal 8 Mei 2024. Maksudnya untuk pengosongan tempat, tapi beroperasi terus," jelas Asmat.

Pemilik lahan tak mau memperpanjang masa sewa

Sementara itu, pemilik restoran bernama Vivi mengaku bahwa Asmat tak mengizinkannya untuk menambah masa sewa lahan meski sebelumnya sudah ada perjanjian.

"Pemilik tidak bersedia. Tidak mau, padahal sudah ada perjanjian," jelas Vivi saat dihubungi, Senin.

Vivi mengaku semua izin sudah diurus, tetapi Asmat tetap tak mengizinkannya menambah masa sewa.

"Padahal, izin kami lengkap, tapi dihalangi dengan berbagai alasan," jelas dia.

Baca juga: Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Soal live music dan penjualan miras, Vivi tak menampiknya. Namun, ia mengklaim bahwa pihaknya telah mengurus izin ke Pemerintah Kota Jakarta Barat terkait penjualan miras dan keberadaan live music.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com