JAKARTA, KOMPAS.com - Pria bernama Juharto yang mengaku sebagai kuasa hukum warga Kampung Susun Bayam (KSB) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, beradu argumen dengan belasan sekuriti yang melakukan penjagaan ketat di akses jalan menuju Rusun KSB.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (21/5/2024), Juharto datang sekitar pukul 14.26 WIB dengan mengendarai sepeda motor.
Ia langsung memarkirkan sepeda motornya di depan Jakarta Internasional Stadium (JIS), dan meminta izin kepada para sekuriti yang sedang berjaga untuk masuk ke Rusun KSB.
Namun, belasan sekuriti yang berjaga tidak mengizinkan Juharto masuk. Bahkan beberapa awak media, termasuk Kompas.com, juga ditahan agar tidak memasuki area Rusun KSB.
Baca juga: Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi
Juharto merasa tidak terima dan kesal. Akhirnya ia beradu argumen dengan para sekuriti.
"Dari tadi saya sopan ya, dari tadi saya sopan!" teriak Juharto kepada para sekuriti di depan JIS.
Juharto meminta penjelasan kepada para sekuriti mengapa dirinya dan awak media tak boleh masuk ke area Rusun Kampung Bayam.
"Bapak dari tadi pakai otot! Tanya Jakpro, jangan tanya kita!" teriak petugas keamanan kepada Juharto.
Melihat adu argumen Juharto dan petugas sekuriti semakin memanas, salah satu warga KSB bernama Sudir (56) berusaha untuk melerai.
Baca juga: Ahmad Sahroni Minta Polisi Tak Gunakan Cara Represif terhadap Warga Kampung Susun Bayam
Setelah berhasil dilerai, Juharto diperkenankan masuk ke rusun oleh para sekuriti.
Sebelum masuk, Juharto menjelaskan kepada awak media, bahwa dirinya ingin mengecek kondisi kliennya di dalam Rusun KSB.
"Saya pengacara warga, saya dapat laporan dari warga bahwa sekarang ini ramai di depan, saya datang ke sini ingin melihat bagaimana keadaan klien saya, saya ingin masuk ini sekuriti yang mengaku dari Jakpro bilang tidak boleh siapa pun masuk ke dalam baik pers dan pengacara," Jelas Juharto.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ratusan sekuriti yang mengaku diperintah oleh Jakpro mendatangi rusun KSB dan meminta warga untuk segera pergi. Sampai saat ini, warga KSB masih tetap berada di dalam rusun dan belum mau pergi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.