JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Timur akan memulai proyek pembuatan saluran penghubung crossing di dua lokasi di Jakarta Timur.
Dua lokasi itu meliputi Jalan Bulak Raya menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, serta di Jalan Raya Bogor, tidak jauh dari Masjid Jami Al Awwabin.
"Pekerjaan akan dilakukan mulai malam hari saat libur nasional dan cuti bersama, tanggal 22 hingga 26 Mei mendatang, mulai pukul 22.00 hingga 04.00 WIB," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kasudin SDA Jakarta Timur Abdul Rauf dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).
Menyusul proyek tersebut, bakal diterapkan rekayasa lalu lintas di lokasi terdampak guna mengantisipasi kemacetan. Apalagi, jalanan itu sehari-harinya ramai dilalui kendaraan.
"Rekayasa lalu lintas dilakukan agar kemacetan tidak terdampak parah karena adanya penyempitan jalur saat pembuatan crossing," ujar Rauf.
Baca juga: Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas
Rauf mengatakan, pembuatan saluran crossing ini merupakan upaya pemerintah untuk mencegah banjir yang kerap terjadi di wilayah setempat.
"Lokasi ini merupakan usulan masyarakat dan kajian teknis dari Sudin SDA agar dibuat crossing-an (penghubung) untuk penanganan banjir," paparnya.
Sudin SDA pun bakal memasang spanduk di jalanan sekitar untuk mensosialisasikan pembangunan yang bakal dikerjakan dalam rentang waktu lima hari itu.
"Kami mohon maaf kalau selama pembuatan saluran akan sedikit menghambat perjalanan warga yang melintas, karena ini untuk kepentingan bersama," ungkap Rauf.
Sementara, Kepala Seksi Pembangunan Sudin SDA Jakarta Timur Tengku Saugi Zikri menjelaskan, pekerjaan crossing saluran air di Jalan I Gusti Ngurah Rai mencapai total 26 meter menggunakan box culvert ukuran 150x150 sentimeter.
Untuk di Jalan Raya Bogor, Sudin SDA akan membangun saluran penghubung sepanjang 19 meter menggunakan box culvert ukuran 150x150 sentimeter.
"Pembangunan bertujuan untuk mengatasi genangan air akibat curah hujan yang sering tidak tertampung," ucap Tengku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.