Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Merasa Ada yang Janggal dalam Kecelakaan Maut di Basura Jaktim

Kompas.com - 24/05/2024, 16:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban merasa ada beberapa hal yang janggal berkait kecelakaan maut di Jalan Basuki Rahmat (Basura), Jakarta Timur, pada 22 Februari 2024,

Dalam peristiwa itu, korban bernama Yosafat Christo Barend Kroma (22) dinyatakan tewas akibat kecelakaan tunggal setelah hilang keseimbangan dan menabrak pohon.

Namun, melalui akun X @Jourahs, sepupu korban menjelaskan bahwa pihak keluarga menduga ada sesuatu yang tidak beres dari kecelakaan yang menewaskan laki-laki yang akrab disapa Yos.

"Kronologi awal yang diceritakan adalah ada tiga angkot yang kebut-kebutan, sehingga Yos, yang saat itu naik motor honda CRF, hilang keseimbangan dan menabrak pohon," tulis akun itu seperti dikutip Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Flyover Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

"Enggak sampai di situ, diceritain juga setelah Yos kepental ke aspal, dia terlindas motor vario, yang kemungkinan besar menyebabkan dia meninggal dunia," lanjutnya.

Keluarga yang masih berduka hanya mengiyakan cerita tersebut.

Karena pada saat itu, fokus utamanya adalah mengurus administrasi jenazah keluar dari kamar mayat dan mempersiapkan ibadah penguburan terbaik bagi korban.

Beberapa kejanggalan yang ditemukan
Sepupu korban mulai menceritakan satu kejanggalan yang sempat ditemukan oleh ibu korban.

"Pada saat tante aku ngeliat jenazah anaknya, dia sadar ada bolongan di pelipis kanan dan sobekan di pelipis kiri. Kata pengurus jenazah di RSCM mengharuskan tanteku ke Lakalantas Kebon Nanas, Jaktim," katanya.

"Pas di Lakalantas, polisi menyarankan untuk visum, tapi lagi lagi karena percaya sama kronologi awal, tante aku menolak untuk visum," ujar dia.

Baca juga: Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Saat kejadian, Yos ternyata tidak sendiri. Ia pergi bersama teman gerejanya berinisial I, yang pada waktu itu menggunakan mobil honda HRV.

"Jadi posisinya Yos dan si I ini konvoi. Yos pakai motor Honda CRF dan si I pakai mobil Honda HRV. Nah, motor dan mobil ini ditahan di kantor polisi," ujarnya.

"Awal kecurigaan muncul, karena mamanya si I mendesak polisi untuk mengeluarkan mobil CRV-nya. Tapi tante saya masih enggak sadar. Tante saya cuma fokus ke motor anaknya. Motor Yos sama sekali tidak rusak parah layaknya kecelakaan hebat yang bisa menelan korban jiwa," sambung dia.

Kecurigaan keluarga juga muncul saat teman korban I datang ke ibadah penutupan peti dan penguburan, tetapi dia tetap bisa bercanda. Padahal sebelumnya yang bersangkutan sempat megaku syok berat.

Ketika keluarga mulai mengikhlaskan kepergian Yos, beberapa teman korban yang lain datang dan menerangkan bahwa sebenarnya peristiwa itu bukanlah kecelakaan tunggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com