Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantik 33 Panwascam, Bawaslu Depok Harapkan Komunikasi Efektif

Kompas.com - 24/05/2024, 16:10 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 33 anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Pilkada Depok 2024 resmi dilantik di Hotel Savero, Margonda, Kota Depok, Jumat (24/5/2024).

Pantauan Kompas.com, panitia hadir mengenakan baju putih. Panwascam Pria tampak mengenakan sarung merah yang dilingkarkan di leher, sedangkan yang wanita mengenakan kerudung merah gelap.

Pelantikan turut menghadirkan Kapolres Metro Depok Kombes (pol) Arya Perdana dan jajaran lainnya.

Baca juga: Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Agenda pelantikan ditutup dengan pembacaan pakta integritas, lalu doa dan foto bersama.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Depok Fathul Arif mengungkapkan, kegiatan pelantikan dan pembekalan hari ini dilaksanakan setelah melalui proses rekrutmen kurang lebih sebulan.

"Sebanyak 33 orang, per kecamatan tiga orang sudah kita lantik hari ini. Proses sudah dari sebulan lalu," kata Arif saat ditemui Kompas.com, Jumat.

Seleksi Panwascam dilakukan melalui dua tahap yakni jalur existing dan pendaftaran baru.

Baca juga: Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

"Pertama, kami mengevaluasi dari existing saat tahapan Pemilu 2024 dan kemudian kita rekrutmen dari yang tidak terpilih dari beberapa kecamatan yang kosong," ucap Arif.

Dari hasil peninjauan existing, Bawaslu Depok menemukan kekosongan Panwascam di Tapos, Cilodong, Cimanggis, Cinere, dan Limo. Dari situlah mereka membuka jalur pendaftaran baru.

"Pada saat existing, kita evaluasi ada beberapa yang memang tidak berkenan lagi jadi Panwascam. Sebab, ada pekerjaan lain dan (alasan) sebagainya," jelas Arif.

Lebih lanjut, Arif mengharapkan supaya panitia dapat melakukan komunikasi efektif untuk pencegahan awal dan penindakan pelanggaran sesuai aturan, menimbang da

"Di pilkada ini kan sumbunya pendek, tentu akan sering terjadi (pembahasan) netralitas ASN, juga konflik interest di lapangan antar individu karena kemungkinan kan calonnya ada dua di Depok (saat ini)," jelas Arif.

Arif juga menegaskan panitia untuk tak ragu memberikan penindakan pelanggaran namun tetap sesuai dengan koridor yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com