JEDDAH, KOMPAS.com - Endang Suherman dan istrinya Popon Rachmawati, berangkat haji berdua. Mereka tergabung dalam kloter JKS 27, embarkasi Bekasi, Jawa Barat.
Tak ada yang menyangka, Popon wafat sesaat setelah pesawatnya mendarat di Bandara Intermasional King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu (26/5/2024), sekitar pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Padahal, di dalam pesawat, Popon, banyak membantu jemaah lansia. Popon yang ceria, sibuk mengabadikan momen-momen di dalam pesawat.
Saat mendarat, warga Pangandaran itu masih mengabadikan sang suami lewat video dan minta divideokan.
Baca juga: Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di Gerbang Cinta Masjid Nabawi
Cerita berubah saat Popon yang awalnya ceria mendadak merasa pusing dan terjatuh saat berjalan setelah turun dari pesawat.
Perempuan berusia 50 tahun itupun langsung dilarikan ke rumah sakit didampingi dokter kloter. Sayangnya, sesampai di rumah sakit Popon sudah meninggal dunia.
"Sejak berangkat semua tidak ada masalah apa-apa. Sampai di Embarkasi Bekasi juga masih normal. Ketika di dalam pesawat juga sangat ceria. Saat landing juga masih normal, bahkan sempat memvideokan saya dan minta divideokan,” kisah Endang, seperti ditulis jurnalis KOMPAS.com anggota Media Center Haji (MCH) 2024 Khairina.
Menurut Endang, istrinya itu tidak punya riwayat sakit parah. Memang beberapa kali pusing, tapi tidak sampai dirawat di rumah sakit. Termasuk sebelum kejadian itu, disebutnya juga tidak ada tanda-tanda atau hal yang aneh. Semua baik-baik saja.
Baru ketika turun dari pesawat, istrinya itu mengeluh pusing saat berjalan.
“Dia tiba-tiba mengeluh, 'Pak pusing, Pak. Pusing...', lalu dia terjatuh,” ungkap Endang Suherman.
Dari sana kemudian almarhumah dilarikan ke rumah sakit King Fahd Jeddah. Tetapi, nyawanya tidak tertolong, sesampai di rumah sakit dia sudah wafat.
"Istri saya tidak punya penyakit apa-apa. Tapi terkadang pusing, tetapi tidak pernah dirawat. Kami memiliki 3 orang anak laki-laki, 2 sedang kuliah dan 1 anak kelas 6 SD," urainya pelan.
Dikatakan Endang, tidak ada firasat akan kepergian istrinya. Namun, selama tiga tahun terakhir istrinya benar-benar rajin menjalankan salat sunnah Dluha dan Tahajud. Selain itu, Almarhumah Popon juga tidak pernah lepas dari bacaan Alquran.
“Istri saya bisa khatam Al-Qur’an sebulan sekali. Kalau tidak sedang haid, dia tidak pernah absen mengerjakan salat Dhuha dan salat Tahajud. Setiap malam, dia selalu membangunkan saya untuk salat malam,” kenang Endang.
Baca juga: Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW
Kepergian sang istri yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mendidik ketiga putra-putrinya membuat anak-anaknya sangat kehilangan. Anak bungsunya yang saat ini masih duduk di kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih terus menanyakan keberadaan Ibunya.