Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 4 Penadah HP Hasil Curian di Jakarta Pusat

Kompas.com - 28/05/2024, 12:18 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap empat pria yang merupakan penadah handphone curian di Jakarta Pusat.

Mereka adalah MIA (31), IS (31), DJ (34), dan A. Bukan hanya sebagai penadah, MIA dan IS juga membuat dus handphone palsu.

"Selain menerima barang hasil kejahatan, yang bersangkutan (MIA dan IS) juga membuat dus palsu untuk handphone hasil curian," kata Kapolsek Menteng Kompol Bayu Marfiano saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Pria di Jakpus 12 Kali Jambret HP, Hasilnya untuk Kebutuhan Sehari-hari

Atas perbuatannya, keempat penadah tersebut ditetapkan menjadi tersangka dan terancam terjerat Pasal 480 KUHP tentang perbuatan jual beli-beli barang yang berasal dari tindak kejahatan (pencurian) dengan hukuman penjara maksimal empat tahun.

Polisi masih mencari dua orang penadah lainnya yang kini masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Masih ada dua tersangka yang menjadi DPO dan mereka juga menerima hasil kejahatan dari handphone yang dicuri oleh pelaku (RF)," ujar Bayu.

Untuk diketahui, para penadah tersebut menerima barang curian dari RF (30) yang merupakan jambret di wilayah Jakarta Pusat.

RF sudah melakukan aksinya 12 kali di lokasi yang berbeda-beda, sembilan kali di wilayah Menteng dan empat kali di Gambir.

Baca juga: Identitas Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Ternyata Tetangga Pemilik Rumah

RF biasa melancarkan aksinya dengan mengendarai sepeda motor merek Honda Beat Street dengan nomor polisi (nopol) B 4120 FGT.

Setelah berhasil menjambret, RF menjual handphone curiannya itu kepada para penadah yang merupakan pemilik konter.

Atas aksi kejahatannya itu, RF menyebabkan kerugian sebesar Rp 80 juta.

Berdasarkan pengakuannya, RF terpaksa menjambret demi bisa memenuhi biaya hidup sehari-hari.

"Dari hasil pengakuan tersangka untuk handphone ini penjualannya untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Megapolitan
Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com