Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Kompas.com - 28/05/2024, 17:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk kembali maju sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta pada Pilkada 2024 dinilai begitu terjal.

Beberapa pengamat politik menilai Ahok sulit menang apabila dia ikut dalam Pilkada Jakarta 2024.

Karena itu, tak heran jika PDI-P malah menawari Ahok untuk maju sebagai cagub Sumatera Utara (Sumut) ketimbang Jakarta.

Baca juga: Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Pernah kalah pada Pilkada DKI 2017

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno berpendapat, kekalahan Ahok pada Pilkada DKI 2017 bisa menjadi salah satu alasan yang membuat PDI-P menawarkannya jadi cagub Sumut ketimbang cagub DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

"Tentu PDI-P mengalkulasi rasional kenapa Ahok diusulkan di (Pilkada) Sumut, bukan di Jakarta. Kenapa Ahok tak di (Pilkada) Jakarta? Mungkin karena dua hal, pertama Ahok pernah kalah di Jakarta," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/5/2024).

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin.

Ujang mengatakan, kekalahan pada Pilkada DKI 2017 ditambah pernah terjerat pidana membuat Ahok sulit menang pada Pilkada Jakarta 2024.

"Kalau saya melihat Ahok itu kalau di (Pilkada) DKI agak berat, agak sulit. Kenapa? Di DKI itu kan Ahok pernah kalah (Pilkada 2017), lalu mohon maaf, pernah tersangkut kasus pidana, penistaan agama," jelas Ujang dalam Obrolan Newsroom Kompas.com, Senin.

Baca juga: Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Menurut Ujang, kekalahan Pilkada DKI 2017 dan kasus pidana menjadi dua hal yang begitu memengaruhi nilai yang dimiliki Ahok.

"Itu kan menjadi sebuah kenyataan, ada sisi minus, ada sisi yang kurang dari Pak Ahok dan itu sebagai sebuah kenyataan di politik," jelas Ujang.

Calon lawan lebih kuat

Adi menyampaikan, calon lawan pada Pilkada Jakarta 2024 menjadi kemungkinan lain yang membuat PDI-P tak menawari Ahok pada Pilkada Jakarta.

"Lawan yang kemungkinan dilawan (Ahok jika maju Pilkada Jakarta) relatif sangat kuat, seperti Ridwan Kamil dan Anies Baswedan," jelas Adi.

Namun, Adi menilai bahwa langkah PDI-P memberikan tawaran kepada Ahok sebagai cagub Sumut adalah untuk menjadikannya penantang berat Bobby Nasution.

Seperti diketahui, Bobby yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Medan digadang-gadang bakal maju pada Pilkada Sumut 2024 berbekal usungan Partai Gerindra.

Baca juga: PDI-P Tawari Ahok Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Pengamat: Dia Punya Nama Besar untuk Melawan Bobby

"Publik memahami kenapa Ahok disebut (PDI-P) di Sumut tentu sebagai upaya untuk melawan Bobby. Karenanya (PDI-P), butuh Ahok yang punya nama besar untuk melawan Bobby," tutur Adi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com