JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto memastikan bahwa pihaknya tidak menemukan luka pada tubuh mayat pria yang ditemukan tewas dalam toren di rumah warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
“Tidak ada luka di tubuh. Baik karena luka benda tumpul maupun benda tajam,” kata Hariyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (28/5/2024).
Meski begitu, berdasarkan hasil otopsi, jasad pria bernama Devi Karmawan (27) ini mengalami pembusukan lanjut.
“Saat terendam atau tenggelam di air, kondisi masih hidup,” ucap Hariyanto.
Baca juga: Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan
Hasil otopsi ini sekaligus menjawab pertanyaan ibunda Devi, Darmiyati (55), yang merasa janggal dengan kematian anaknya.
Sebab, berdasarkan informasi yang diterima Darmiyati dari salah satu anaknya melalui telepon, terdapat luka bergaris pada leher Devi, seperti bekas cekikan.
Oleh karenanya, sejak Selasa pagi hingga sore, kakak Devi mendampingi proses otopsi jenazah adiknya di RS Polri Kramatjati.
“Cuma ada kejanggalan gitu, di hati saya, ini anak kayak dikeroyok gitu. Makanya, si kakaknya, sampai saat ini belum pulang, minta diotopsi, kayak ada dicekik. Makanya dari pagi enggak pulang-pulang,” ungkap Darmiyati di rumah duka, Selasa.
“Iya (ada bekas cekikan). Kan tadi (kakaknya Devi) telepon, 'Sudah, pulang saja', 'Enggak, aku penasaran'. Kenapa ini meninggalnya kesetrum atau pengeroyokan. Terus, sama pada mengelupas gitu, kayak kesiram air apa sih,” lanjutnya.
Penemuan mayat ini bermula saat warga Pondok Aren bernama Sutrisno bersama mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren di belakang rumahnya pada Senin (27/5/2024).
Pengecekan diakukan setelah dua hari sebelumnya air di kamar mandi Sutrisno mengeluarkan aroma tidak sedap, keruh, licin, dan sedikit berbusa.
Saat melakukan pengecekan, Sutrisno memastikan kondisi toren masih tertutup rapat.
“(Posisi toren) terkunci pada umumnya, tertutup. Saya buka penutup torennya itu dua sampai tiga kali putaran,” ungkap Sutrisno.
Begitu penutup toren dibuka, aroma tak sedap langsung menyeruak. Sekilas, Sutrisno melihat ke dalam toren, ada sebuah benda seperti bantal.
Sutrisno pun turun dan digantikan oleh Abu. Ketika Abu membuka penutup toren, ternyata di dalam terdapat mayat seorang pria.
Rupanya, mayat pria tersebut merupakan tetangga Sutrisno sendiri yang tinggal kurang lebih 100 meter dari rumahnya.
Baca juga: Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.