Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Kompas.com - 29/05/2024, 08:18 WIB
Rizky Syahrial,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap sindikat pencurian motor (curanmor) di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Pelaku merupakan tiga orang pria berinisial DD, AR, dan SA.

Kasus ini terungkap dari dua laporan korban yang kehilangan motornya pada 6 Mei 2024, sekitar pukul 03.30 WIB.

Kapolsek Palmerah Kompol Sugiran mengatakan, aksi curanmor ini ternyata telah dilakukan selama tiga bulan. Dalam semalam, para pelaku bisa membobol empat motor.

"Setiap malam, mereka bisa dapat tiga sampai empat motor," kata Sugiran dalam konferensi pers, Selasa (28/5/2024).

Incar motor di gang

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku mengincar kendaraan roda dua yang diparkir di gang permukiman warga.

Motor-motor itu tidak dimasukkan warga ke dalam rumah, sehingga pelaku dengan leluasa menggondol kendaraan korban.

Baca juga: Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

"Dari sekian motor yang telah kami dapat, rata-rata diambil di perkampungan gang," kata Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Roni.

Roni menuturkan, DD, AR, dan SA kerap kali beraksi pukul 03.00 WIB hingga 04.00 WIB.

"Hanya butuh waktu maksimal 10 menit untuk bobol motor," terang Roni.

Maka dari itu, Roni mengimbau masyarakat untuk menggunakan kunci ganda saat memarkirkan motornya.

"Misalnya pakai kunci roda. Itu akan membutuhkan waktu lama atau mungkin bisa membuat pelaku gagal membobol motor," terang dia.

Untuk beli narkoba

Polisi juga mengungkap, para pelaku menjual motor hasil curian ke daerah Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat.

"Satu motor curian dijual dengan harga Rp 4.000.000," kata Sugiran.

Uang hasil penjualan motor curian itu dipakai untuk pribadi, termasuk membeli narkotika. Padahal, menurut polisi, ketiga pelaku merupakan karyawan salah satu pabrik konveksi di Palmerah.

"Uang hasil pencurian dan pekerjaan habis untuk konsumsi saja. Dua dari tersangka positif menggunakan narkoba," terang dia.

Cari penadah

Polisi kini tengah melacak penadah sindikat pencurian motor tersebut. Sugiran mengatakan, penadah barang curian dari tiga pelaku kemungkinan berada di Sukabumi atau Bogor.

"Mereka langsung kirim motor curian ke Sukabumi dan Bogor," terang Sugiran.

Polisi menduga, sudah ada puluhan motor yang terjual. Namun, Polsek Palmerah hanya bisa menyita empat motor curian dari pelaku.

"Para pelaku menjual motor ke Sukabumi dan Bogor dalam keadaan utuh, tidak dipecah," terang Sugiran.

Baca juga: Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com