Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Kompas.com - 31/05/2024, 18:06 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) menyampaikan permintaan maaf mereka usai insiden jatuhnya besi ribar proyek pembangunan gedung Kejaksaan Agung RI di lintasan rel, Kamis (30/5/2024).

"Atas nama PT MRT Jakarta (Perseroda), kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari insiden yang terjadi sehingga masyarakat tidak bisa menggunakan layanan kami," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo dalam keterangan yang diterima, Jumat (31/5/2024).

Ahmad menuturkan, pihaknya kini tengah mendalami penyebab terjadinya insiden tersebut. Hal ini dilakukan sebagai evaluasi ke depannya.

Baca juga: PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

"Kami telah melakukan assessment untuk menemukan penyebab insiden ini agar kejadian serupa tidak terulang pada waktu yang akan datang," jelasnya.

Ahmad menuturkan, material besi yang terjatuh tersebut merupakan alat konstruksi proyek yang digarap oleh PT Hutama Karya (Persero).

"Insiden itu menyebabkan berhentinya operasional MRT Jakarta selama tujuh jam dari pukul 16.54 hingga 00.00 WIB," tuturnya.

Ahmad memastikan kini layanan MRT Jakarta telah kembali normal. Pengguna dapat kembali menggunakan MRT seperti biasa.

"Masyarakat dapat kembali menggunakan MRT Jakarta sesuai jam operasional yang berlaku, yaitu mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB," ujarnya.

Adapun PT Hutama Karya (Persero) menduga bahwa jatuhnya besi ribar disebabkan karena induksi elektromagnetik.

Dalam keterangan tertulisnya, PT Hutama Karya menilai, induksi elektromagnetik tercipta karena adanya rangkaian MRT Jakarta yang melintas saat tower crane sedang mengangkut material besi.

Baca juga: Detik-detik Menegangkan Jatuhnya Besi Ribar di Lintasan MRT: Muncul Percikan Api, Penumpang Panik

“Berdasarkan investigasi awal, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang terjadi ketika kereta MRT melintas saat tower crane sedang mengangkat material besi,” kata EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Adjib Al Hakim, Kamis (30/5/2024).

Timbulnya induksi elektromagnetik, lanjut Adjib, pada akhirnya membuat besi ribar yang diangkat terjatuh ke lintasan MRT Jakarta.

Namun, Ahmad menyatakan, terlalu dini untuk menyatakan induksi elektromagnetik menjadi penyebab jatuhnya besi ribar ke lintasan kereta.

"Menanggapi informasi yang beredar di masyarakat bahwa insiden terjadi akibat induksi elektromagnetik, itu merupakan respons yang terlalu dini," kata Ahmad.

Sebagai informasi, PT MRT Jakarta (Perseroda) sempat menghentikan operasional kereta untuk sementara waktu karena ada besi ribar yang jatuh itu.

Besi ribar tersebut jatuh di lintasan antara Stasiun MRT ASEAN dan Stasiun MRT Blok M.

Material itu kemudian sempat bergesekan dengan rangkaian MRT relasi Bundaran HI-Lebak Bulus yang melintas.

Gesekan itu lalu menimbulkan percikan api dan membuat aliran listrik terputus.

Akibatnya, penumpang yang berada di dalam rangkaian kereta sempat tertahan selama beberapa saat sebelum akhirnya turun di Stasiun MRT Blok M.

Baca juga: Besi Ribar Jatuh ke Lintasan MRT, Pihak Kontraktor Sebut akibat Induksi Elektromagnetik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com