Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perempuan Mahardhika, Mutiara Ika Pratiwi, ikut menyerukan solidaritas untuk Palestina dalam aksi unjuk rasa di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat. Lewat aksi ini, pihaknya menyerukan tuntutan pembebasan perempuan.

“Karena kita sebagai organisasi perempuan, sisi kita untuk perjuangan pembebasan perempuan dan dunia yang adil dan setara,” kata Ika saat diwawancarai di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024).

Bicara soal pembebasan perempuan, kata Ika, peristiwa yang merenggut hak asasi manusia di belahan dunia lain, termasuk Palestina, tidak bisa diabaikan.

“Ada kawan-kawan kita yang secara kasat mata kita itu dibumihanguskan oleh kekuatan yang kalau kita telusuri itu adalah sistem kekuatan yang mengeksploitasi tubuh dan tenaga, kerja perempuan,” lanjut Ika.

Baca juga: Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Sambil membawa spanduk bertuliskan “USA is an invader and murderers state #FreePalestine”, Ika menyerukan agar pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dalam memperjuangkan hidup rakyat Palestina.

“Indonesia harusnya jadi negara paling berkepentingan karena stance (pendirian) kita itu adalah perjuangan terhadap penjajahan,” tegas Ika lagi.

Dalam aksi unjuk rasa ini, Ika juga sempat memberikan orasi. Ia menyuarakan agar Amerika Serikat bertanggung jawab atas genosida yang terjadi di Palestina.

“Hey hey USA, how many kids will you kill today?” seru Ika dari atas mobil komando.

Untuk diketahui, sejumlah koalisi masyarakat seperti, Komisi Nasional untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Greenpeace, dan Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) serta masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Selain menyuarakan solidaritas untuk Palestina, massa juga menuntut agar Amerika Serikat berhenti memasok senjata ke Israel.