Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Kompas.com - 01/06/2024, 13:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, bernama Sutrisno (46) mengaku tidak bisa tidur selama dua hari karena penemuan mayat pria di dalam toren air rumahnya, Senin (27/5/2024).

Sutrisno tak menduga tetangganya sendiri, Devi Karmawan (27), tewas di dalam toren tersebut. 

“Pasti, wajar (kepikiran), manusiawi itu. Sampai subuh itu (enggak bisa tidur). Mata mah merem, cuma ya enggak bisa tidur, dua hari enggak bisa tidur,” kata Sutrisno saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/6/2024).

“Enggak habis pikir sama sekali, enggak sedikit terlintas sama sekali. Itu kan akses terbatas, sama sekali enggak ada pikiran ke situ kalau ada mayat,” lanjutnya.

Akibat peristiwa ini, Sutrisno dan keluarga mengungsi ke rumah mertuanya yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

“Untuk saat ini kan kebetulan mertua enggak jauh dari rumah. Sementara dari kejadian kemarin, dari hari Senin itu, saya sama keluarga sudah mengungsi, tidur di tempat mertua juga, sampai sekarang,” ujar Sutrisno.

“Tapi, untuk kegiatan pagi sampai sore masih di tempat yang lama, biar suasananya enggak terlalu dingin, enggak seram, biar hawa-hawa hangat. Tapi, untuk tidur, sementara di rumah mertua,” lanjutnya.

Sebelum mayat Devi ditemukan, kata Sutrisno, toren air yang semula terpasang di belakang tempat tinggalnya itu mengaliri tiga rumah atau tiga keluarga.

“Rumah saya dan dua kontrakan. Kan kemarin itu ada dua toren, satu yang besar buat yang mengontrak dan yang kecil buat keluarga saya sendiri. Tapi sumber airnya tetap dari toren yang besar,” ujar Sutrisno.

Namun, dua keluarga lain tidak mengungsi dan tetap tinggal di kontrakan sebelah rumahnya. Sementara ini, kebutuhan air dua keluarga tersebut dicukupi oleh tetangga sekitar.

“Kebetulan ada tawaran dari tetangga. Kasih untuk kebutuhan sehari-harinya, air mengambil dari mereka. Aman untuk air yang untuk kontrakan,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, mayat pria bernama Devi Karmawan (27) ditemukan tewas di dalam toren yang berlokasi di Gang Samid, RT 03/RW 01, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (27/5/2024).

Devi tinggal di lingkungan tersebut dan merupakan tetangga dari Sutrisno yang rumahnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari TKP.

Bandar narkoba jaringan lapas ini diduga bersembunyi di dalam toren saat polisi hendak menangkapnya pada Sabtu (25/5/2024).

Meski pihak keluarga merasa ada yang janggal atas kematian Devi, polisi memastikan tidak ditemukan luka-luka tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca juga: Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com