BEKASI, KOMPAS.com - Seorang bocah berinisial MAG (8) tewas terjatuh ke lajur tiga Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Minggu (2/6/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Kompas.com Senin (3/5/2024), JPO ini menghubungkan Kampung Jaha, Jatimekar, Jatiasih, dengan Kampung Cikunir, Jaka Mulya, Bekasi Selatan.
Lebar JPO ini sekitar dua meter. Situasi Senin siang tampak sepi. Namun, sesekali sepeda motor, sepeda, dan orang pun melintasi jembatan ini.
Pagar JPO ini menggunakan material kawat berwarna silver yang memanjang dan melingkar sehingga jembatan ini seperti lorong.
Baca juga: Warga Sebut Kawat JPO Jatiasih Berlubang karena Pemasangan Reklame
Namun, kawat pada pagar JPO ini banyak yang putus sehingga menimbulkan lubang di beberapa bagian.
Lubang-lubang ini tampak ditambal menggunakan tali tambang dan tali rafia berwarna kuning, mereh, hitam, serta biru.
Salah satu lubang ini yang mengakibatkan MAG terjatuh ke lajur cepat jalan tol dari arah Jatiasih menuju Cikampek.
Seorang pekerja di bengkel yang tak jauh dari lokasi kejadian bernama Mardi (42) mengatakan, lubang di JPO tersebut telah lama dan tidak diperbaiki.
“Kapan ya, Lebaran kemarin (2024) juga sudah bolong. Itu kan bolongnya bukan bolong biasa, memang sengaja dibolongkan untuk pemasangan papan reklame,” ungkap Mardi saat ditemui Kompas.com di Kampung Cikunir, Jaka Mulya, Bekasi Selatan, Bekasi, Senin (3/6/2024).
Baca juga: Bocah di Jatiasih Tewas Usai Terjatuh dari JPO ke Jalan Tol
MAG merupakan salah satu bocah yang hampir setiap sore bermain di sekitar JPO, baik di atas JPO maupun di pinggir JORR Cikunir.
Hampir setiap sore, mereka memburu klakson basuri atau “telolet” dari bus yang melintas di JORR Cikunir.
“Setiap sore, (jumlahnya) lebih dari 50 ada. Paling sepi ya 15 orang atau 20 orang, itu paling sepi. Ya mending (ke sini) pada jalan, ada yang pakai motor, motor pada parkir di situ (dekat tangga JPO),” ungkap teman Mardi, Zainal (40), dalam kesempatan yang sama.
Beberapa saat sebelum MAG terjatuh, Mardi dan Zainal mengetahui bahwa korban serta teman-temannya asyik memburu klakson basuri.
Baca juga: Transjakarta Modifikasi Rute 1B dan 2P supaya Terintegrasi ke MRT hingga KRL
Namun, beberapa tugas dari Jasa Marga datang untuk membubarkan anak-anak tersebut.
“Memang waktu kemarin ini, itu asli, banyak itu orang, anak-anak, sedang penuh-penuhnya (memburu klakson basuri). Tapi kalau saya mah sibuk di bengkel. Lihat bocah ramai, ya sudah biasa,” kata Mardi.
“Pas dengar patroli sampai, bunyikan sirine, kan panik nih anak-anak, pada kabur semua. Yang di bawah (pinggir JORR Cikunir) juga kabur. Mungkin lari, main dorong-dorongan, saling mendahului, jadi ada yang jatuh, mungkin tersenggol,” lanjutnya.
Keduanya tak mengetahui apakah MAG tewas di tempat atau tidak. Hanya saja, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan kini telah meninggal dunia.
Mardi dan Zainal memastikan, setiap sore petugas Jasa Marga selalu membubarkan sejumlah anak-anak ini. Tetapi, mereka kembali datang demi memvideokan bus dengan bunyi “telolet”-nya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.