BEKASI, KOMPAS.com - Adit, Ketua RT 08/RW 11 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Bekasi mengatakan, anak-anak sebenarnya aman bermain di jembatan penyeberangan orang (JPO) jika kawat yang menjadi pagar jembatan tidak berlubang.
“Anak-anak biasanya main di situ, jembatan. Aman sebenarnya kalau tidak ada masalah pagar (kawat berlubang),” kata Adit saat ditemui di Kampung Jaha, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Senin (3/6/2024).
Baca juga: Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol
Adit tidak mengetahui pasti bagaimana bocah berinisial MAG (8) terjatuh dari JPO ke jalan tol hingga tewas. JPO itu menghubungkan Kampung Cikunir, Jakamulya, Bekasi Selatan, Bekasi.
Kendati demikian, berdasarkan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), MAG terjatuh karena bersandar di kawat JPO yang berlubang.
“Kalau anak-anak itu hal yang wajar ya, bermain. Tapi, ada permasalahan di situ, di pagar tolnya (JPO). Bukan bolong atau apa, kayaknya sengaja dirusak itu,” ucap Adit.
“Anak-anak bercanda, mungkin dia pas lelah duduk, mungkin dia bersandar, di belakangnya kosong, tidak ada pagar,” imbuh dia.
Secara terpisah, warga bernama Zainal (40) menyebut MAG merupakan salah satu bocah yang bermain di sekitar JPO, baik di atas JPO maupun di pinggir JORR Cikunir.
Hampir setiap sore, mereka memburu klakson basuri atau “telolet” dari bus yang melintas di JORR Cikunir.
Baca juga: Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi
“Setiap sore, (jumlahnya) lebih dari 50 ada. Paling sepi ya 15 orang atau 20 orang, itu paling sepi. Ya mending (ke sini) pada jalan, ada yang pakai motor, motor pada parkir di situ (dekat tangga JPO),” ungkap Zainal.
Beberapa saat sebelum MAG terjatuh, Mardi dan Zainal mengetahui bahwa korban serta teman-temannya asyik memburu klakson basuri.
Namun, beberapa petugas dari Jasa Marga datang untuk membubarkan anak-anak tersebut.
“Memang waktu kemarin ini, itu asli, banyak itu orang, anak-anak, sedang penuh-penuhnya (memburu klakson basuri). Tapi kalau saya mah sibuk di bengkel. Lihat bocah ramai, ya sudah biasa,” kata warga bernama Mardi (42).
“Pas dengar patroli sampai, bunyikan sirine, kan panik nih anak-anak, pada kabur semua. Yang di bawah (pinggir JORR Cikunir) juga kabur. Mungkin lari, main dorong-dorongan, saling mendahului, jadi ada yang jatuh, mungkin tersenggol,” lanjut dia.
Menurut warga, kawat berlubang di JPO itu bekas pemasangan papan reklame.
Kendati demikian, setelah papan reklame tak lagi terpasang, lubang itu belum diperbaiki.
Baca juga: Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih