Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Kompas.com - 03/06/2024, 18:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang polisi dibacok saat ingin membubarkan sekelompok remaja yang hendak tawuran di Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (2/6/2024).

Menurut Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano Barman, peristiwa itu terjadi di Jalan Meruya Selatan depan Puskemas Gang Kesehatan, Meruya Utara, Kembangan, sekitar pukul 03.20 WIB.

"Korban atas nama MM, yang merupakan personil tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya, saat itu sedang melaksanakan kegiatan patroli skala besar di wilayah," kata Billy saat jumpa pers di Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

"Kemudian melihat ada sekelompok pemuda yang sedang nongkrong diduga hendak melakukan tawuran. Pada saat didekati, salah satu dari pemuda tersebut langsung mengayunkan celurit ke arah korban," imbuh dia.

Akibatnya, korban terluka di lengan bagian atas sebelah kiri dan mendapatkan tiga jahitan setelah sempat dibawa ke RSUD Kembangan.

Saat ini, delapan remaja yang terlibat pembacokan telah ditangkap dengan barang bukti tiga buah celurit.

Ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni ZF (18), AAP (18), dan RF (23).

Sementara lima lainnya dikembalikan kepada orangtua untuk pembinaan lebih lanjut karena tidak terbukti terlibat.

"Barang buktinya ada tiga buah celurit, yang satu celurit digunakan untuk melakukan penganiayaan korban, yang dua celurit dimiliki oleh dua pelaku tersebut," kata dia.

Baca juga: 2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku masing-masing dijerat dengan pasal berbeda.

Untuk RF dijerat Pasal 351 KUHP dan 212 KUHP. Sedangkan AAP dan ZF Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena memiliki, membawa, dan menyimpan senjata tajam tanpa dilengkapi surat yang sah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com