Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan Trotoar Sempit di Pulogadung, Warga: Terpaksa Pakai Jalur Sepeda, Takut Terserempet

Kompas.com - 06/06/2024, 11:54 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pejalan kaki yang melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, mengeluhkan sempitnya trotoar di wilayah tersebut. 

Dengan lebar jalan yang hanya sekitar satu meter, trotoar juga dipenuhi dengan kendaraan roda dua yang parkir dan lapak pedagang kaki lima (PKL).

Kondisi ini menghalangi pejalan kaki yang hendak melintas. Tak jarang, pejalan kaki terpaksa berjalan di jalur sepeda.

"Kadang orang jadi malas jalan kaki di sini karena trotoarnya sempit. Kita seringnya malah jalan di area khusus pesepeda," kata warga sekitar bernama Aisyah (25), saat ditemui Kompas.com, Rabu (5/6/2024).

Aisyah yang juga pemilik warung makan di kawasan tersebut mengatakan, di jalanan samping trotoar, banyak pengendara sepeda motor yang kerap lawan arah.

Baca juga: Warga Pulogadung Keluhkan Trotoar yang Kerap Becek dan Muncul Genangan Air Saat Hujan

Hal ini semakin membahayakan pejalan kaki yang terpaksa berjalan di pinggir trotoar atau jalur sepeda lantaran torotoar sempit dan dipenuhi lapak PKL.

"Yang bikin kesal lagi ya karena sering motor lawan arah, lumayan takut keserempet aja sih," ujar Aisyah.

Sementara, warga lain mengeluhkan trotoar yang berlubang. Kondisi trotoar yang demikian dinilai tidak layak digunakan pejalan kaki lantaran sering memakan korban.

Belum lagi, di sekitar trotoar jalan yang berlubang itu, lampu penerangan terbilang minim.

"Hati-hati ya kak, di sini trotoarnya banyak yang bolong. Trotoarnya ini kurang diperhatikan," kata Usman (38), tukang ojek di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

"Apalagi kalau malam, di sini juga kurang penerangan. Jadi sering ada orang jatuh," sambung dia.

Sebelumnya, warga juga sempat mengeluhkan minimnya trotoar di wilayah Jakarta Timur. Trotoar dinilai sangat penting bagi para pejalan kaki.

"Pengin banget ada trotoar," kata Riri (28), warga Cipayung yang selama dua tahun terakhir tinggal di Pulogadung.

Riri merasa iri dengan wilayah lain yang dilengkapi dengan trotoar layak, seperti di Cikini, Jakarta Pusat.

"Tolong banget warga Jaktim juga butuh trotoar yang layak, minimal banget kayak di Cikini," ujar dia.

Ia berharap pemerintah daerah segera membenahi trotoar yang dirasa penting bagi warga Jaktim.

Baca juga: Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com