Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Cari Perekam Video Perundungan Pelajar SD di Depok

Kompas.com - 06/06/2024, 17:35 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi masih mencari pelaku yang merekam aksi perundungan siswi SD di Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok.

"Pelakunya sudah kita jemput ke sini. Hanya tinggal satu orang lagi yang belum kita dapat yaitu (pelaku) yang memvideokan," kata Kapolres Metro Depok Kombes (pol) Arya Perdana saat ditemui Kompas.com, Rabu (5/6/2024).

Arya menyampaikan, sejauh ini diduga ada tiga orang pelaku. Dua di antaranya sudah diamankan polisi.

"Kurang lebih ada dua pelaku yang diamankan, tiga sama yang videokan," tutur Arya.

Baca juga: Polisi Tahan 2 Pelaku Bullying Siswi SD di Depok

Satu pelaku yang sudah ditahan polisi merupakan orang yang mengirim pesan berisi ajakan duel sebagai syarat menjadi "adik" kepada korban.

"Setelah kami dalami, itu ada chat (pesan) melalui WhatsApp kepada korban untuk datang (ke lokasi). Jadi chatnya kurang lebih begini 'kalau mau jadi adek-adekan istilahnya, harus berantem dulu'," ungkap Arya.

Korban sebenarnya tidak menanggapi pesan itu. Namun, pelaku tetap mengajak korban bertemu. 

"Nah terus korban tak menanggapi, didiamkan saja, tapi habis diajak ketemu dan pas ketemu (korban) dipukuli," lanjut Arya.

Korban terus dipukuli di berbagai bagian tubuhnya hingga mengerang kesakitan.

Baca juga: Kronologi Kasus Bullying Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SD di Depok diduga jadi korban perundungan oleh tiga pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Depok Iptu Nurhayati membenarkan peristiwa itu.

"Iya, baru kemarin kejadiannya. Itu korbannya kelas 6 SD," kata Nurhayati kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Nurhayati mengungkapkan, terduga pelaku merupakan pelajar SMP yang diperkirakan ada tiga orang.

"Pelakunya anak SMP, korbannya SD. Jadi aksi itu kayak 1 lawan 1 gitu," ucap Nurhayati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com