Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajahi Tiap Sudut Kota Tua, dari Jembatan Intan ke Sunset Pelabuhan Sunda Kelapa

Kompas.com - 09/06/2024, 06:00 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota Tua Jakarta menjadi wisata paling ikonik dan eksis di Ibu Kota. Sebagian besar wisatawan mungkin pernah singgah di tanah peninggalan VOC ini.

Sayangnya, masih banyak destinasi di kawasan Kota Tua yang belum begitu diketahui wisatawan, antara lain Jembatan Kota Intan dan Menara Syahbadar.

Kompas.com berkesempatan walking tour "Kognisi Kompas Gramedia bersama Unit Pengelola Kawasan Kota Tua" mengesplorasi sisi historis peninggalan VOC di Tanah Batavia, Sabtu (8/6/2024).

Pemandu wisata UPK Kota Tua mengajak rombongan yang terbagi menjadi dua tim untuk berbaris mengikuti arahan menuju rute pertama dalam tur "Senja Sunda Kelapa".

Baca juga: Menjamurnya Remaja Citayam Fashion Week di Kota Tua

"Ini kita berasa turis beneran ya! Seru!" sahut salah seorang pengunjung yang ikut Tiba Bersua.

Dalam perjalanan menuju Jembatan Intan, pemandu tur UPK Kota Tua menjelaskan, masih tersisa beberapa reruntuhan milik pemerintah VOC sebagai tempat kedudukan pemerintahan sewaktu zaman penjajahan.

Jembatan Kota Intan menjadi salah satunya. Jembatan tertua di Indonesia ini dibangun tahun 1640-an, sewaktu Jakarta masih disebut Batavia.

"Beruntung kita bisa masuk ke dalamnya, kalau umum enggak bisa masuk," kata pemandu dengan suara riangnya.

Karena jarang dibuka untuk umum, tak banyak wisatawan yang datang jembatan ini. Padahal, jembatan ini dulunya menjadi akses kapal dari Pelabuhan Sunda Kepala ke Kota Batavia.

Baca juga: Menjajal Wahana Rumah Hantu Baru di Kota Tua, Konsepnya Gudang Zaman Belanda...

Terletak dekat muara Ciliwung, jembatan ini dulu dapat dibuka-tutup layaknya traffic light yang mengatur lalu lalang masuknya kapal dari pelabuhan.

Dinamakan Intan karena berdekatan dengan Bastion Diamond dari Kastil Bastavia. Sebab itulah, terpilih kata Intan sebagai nama jembatan ini.

Uniknya, Jembatan Kota Intan juga memiliki nama lain, yakni Jembatan Pasar Ayam yang berlokasi hanya kurang lebih 200 meter.

Jembatan ini pernah hancur pada saat tragedi Geger Pecinan yang mengakibatkan lebih dari 10.000 orang etnis China tewas dalam pembantaian oleh VOC di Batavia pada 1740.

Perjalanan selanjutnya, kami berkunjung ke Menara Syahbandar di dekat Museum Kebaharian Jakarta.

Pada masanya, menara ini merupakan menara kayu yang dioperasikan seorang syahbandar. Tujuannya, untuk mengatur keluar-masuk kapal dari Pelabuhan ke Kota Batavia.

Baca juga: 4 Rekomendasi Penginapan di Kota Tua Jakarta dan Sekitarnya

Struktur menara yang dibangun sekitar tahun 1839 ini perlahan mengalami miring. Pemandu tur menyebut, hal ini dikarenakan getaran dari truk-truk besar yang melewati jalur ini.

Lanjut berjalan ke rute terakhir, Pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan ini pernah menjadi salah satu pelabuhan tertua sekaligus terbesar di Indonesia pada masanya.

Berada di muara sungai Ciliwung, pelabuhan ini penting di Pulau Jawa karena letaknya yang strategis sebagai jalur lalu lintas perdagangan.

Walking tour pun berakhir di sini, pemandu mempersilakan pengunjung untuk bersantai menikmati pemandangan indahnya matahari tenggelam (sunset) di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Megapolitan
Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com