JAKARTA, KOMPAS.com - Mencegah anak-anak terpapar iklan atau promosi rokok sejak dini sangat penting untuk melindungi mereka dari bahaya rokok.
Regulasi yang kuat serta gerakan segenap masyarakat sipil diyakini bisa mencegah anak-anak terpapar iklan rokok dan menjauhi zat berbahaya itu.
Yayasan Lentera Anak mencatat, industri tembakau mempengaruhi dan mengganggu kaum muda dengan menghabiskan sekitar 8 miliar dolar per tahun untuk berbagai bentuk iklan.
Oleh sebab itu, dalam rangka menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2024, Yayasan Lentera Anak mengajak kaum muda berolahraga bersama sambil menggaungkan pesan untuk menjauhi rokok.
"Melalui 'Group Run and Walk 2024' kami menggerakkan masyarakat, dan khususnya anak muda, untuk menunjukkan kekuatan persatuan dan mengambil sikap atas hak asasi untuk masa depan yang sehat,” ujar Project Officer Lentera Anak, Bagja Nugraga dikutip dari keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (9/6/2024).
Baca juga: Iklan Rokok Marak di Medsos, Kemenkes: Belum Ada Aturannya
Bagja mengatakan, kegiatan ini diisi dengan berolahraga bersama, yakni jalan kaki dan juga berlari, yang berlangsung di beberapa kota di seluruh dunia.
Selain itu, menurut dia, kegiatan ini tidak hanya mempromosikan hidup sehat dengan berolahraga, tetapi juga menekankan pentingnya upaya-upaya pencegahan anak menjadi target pemasaran industri rokok yang manipulatif.
Dina Kania, National Professional Officer Policy and Legislation WHO Indonesia, yang menjadi salah satu peserta kegiatan ini merasa bangga bisa ikut serta dalam memerangi bahaya rokok pada anak.
"Bagi saya kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk dukungan anak muda untuk menolak segala bentuk pemasaran industri rokok yang masif dalam menyasar anak," ujar Dina.
Baca juga: Mengapa Industri Rokok Menyasar Anak Muda
Senada dengan Dina, Renaldo Pratama, perwakilan dari Gerakan Muda FCTC (Framework Convention on Tobacco Control), juga berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung secara konsisten sebagai aksi solidaritas perlindungan anak.
"Masyarakat harus sadar bahwa anak adalah target pasar potensial industri rokok. Segala bentuk pemasaran dilakukan untuk menyasar anak, mulai dari iklan, promosi hingga sponsor rokok," terangnya.
Ia pun mendorong pemerintah menciptakan regulasi yang kuat agar anak-anak tak rentan terpapar iklan rokok.
"Jika anak tidak terlindungi dengan regulasi, maka anak semakin rentan terpapar rokok. Jadi kehadiran kami di sini untuk mendukung agar regulasi pengendalian tembakau semakin kuat guna melindungi anak," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.