Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipuji Jokowi soal Penanganan "Stunting", Pemkot Bogor Targetkan 0 Kasus pada 2026

Kompas.com - 11/06/2024, 14:47 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari mengatakan, pihaknya tak berpuas diri setelah mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo soal penanganan stunting di Kota Bogor.

Ia menyebut, Pemkot Bogor menargetkan angka kasus stunting di Bogor turun hingga nol persen pada tahun 2026.

“Tapi targetnya kita zero stunting, insya Allah dalam dua tahun ini,” tutur Hery kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).

Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Bogor bakal melakukan sejumlah langkah. Mulai dari penimbangan dan pengukuran anak secara berkala, hingga melakukan pencegahan dengan pemberian bantuan pangan.

“Ada intervensi dan inovasi yang kami lakukan seperti pemberian bantuan telur dari ASN hingga Program Bapak Asuh. Karena stunting ini ada di keluarga-keluarga tidak mampu, yang akses ekonominya tidak bagus," lanjut Hery.

Adapun pujian Jokowi ke Pemkot Bogor diberikan saat meninjau kegiatan pengukuran dan intervensi penanganan stunting di Posyandu Wijaya Kusuma, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

“Tadi ada tiga kata yang diucapkan pak Jokowi ‘Bagus, Pak. Bagus, bagus’,” ucap Hery.

Baca juga: Targetkan Bogor Zero Stunting pada 2026, Pemkot Siapkan Bantuan Pangan

Dikatakan Hery, Jokowi memuji langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menurunkan angka stunting. Langkah itu meliputi lima upaya.

Misalnya, menargetkan 100 persen balita ditimbang dan diukur. Lalu, skrining ibu hamil dan calon pengantin melalui program Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting selama Juni 2024.

“Kami lapor soal inovasi dan proses ada dua langkah yang lebih dulu. Harusnya standarnya lima langkah, kami ada dua langkah Kota Bogor. Jadi diapresiasi oleh beliau, bagus katanya,” ungkap Hery.

Hery menyebutkan, target prevalensi stunting yang ditetapkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) berada di angka 18,8 persen.

Sementara, prevalensi stunting di Kota Bogor pada tahun 2024 sebesar 18,2 persen. Artinya, kasus stunting di Kota Bogor lebih rendah dari angka yang ditargetkan.

“Target kita sesuai target dari SKI yaitu 18,8 sebenarnya sudah terlewati,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com