Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Lebih Keras, Perlakuan ke Anjing K9 Bisa Disamakan dengan Anjing Rumahan

Kompas.com - 13/06/2024, 05:02 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anjing pelacak dan penjaga yang dilatih oleh polisi, atau biasa disebut K9, seringkali dianggap sebagai anjing yang keras, tidak seperti anjing peliharaan di rumah.

Namun, benarkah memperlakukan anjing K9 harus berbeda dengan anjing rumahan?

Kepala Unit K9 Polda Metro Jaya APK Rudi Ari Krismanto mengatakan, beberapa jenis anjing K9 memang cenderung lebih keras.

Baca juga: Kanit K9: Kalau Anjing Tantrum, Bisa Jadi Ada yang Salah dengan Pawangnya

Namun, bukan berarti perlakuannya harus berbeda dengan anjing rumahan yang tidak dilatih untuk membantu polisi.

"Kebetulan untuk di Polda Metro Jaya, ada beberapa jenis anjing keras seperti Belgian Malinois, Labrador, Rottweiler, German Shepherd atau Herder, Golden Retriever, serta Doberman," kata Rudi ketika membagikan pengalamannya melatih anjing kepada Kompas.com di Unit Polsatwa K9 Polda Metro Jaya, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/6/2024).

"Tapi ya tetap kedisiplinan itu penting. Jadi, memperlakukan anjing K9 kalau menurut saya sama saja dengan anjing peliharaan di rumah," ujar dia.

Selain itu, Rudi menambahkan, anjing K9 sebenarnya tidak perlu dipukul untuk mengoreksi perilakunya yang salah.

"Sebenarnya anjing K9 itu tidak perlu dipukul. Bisa kok anjing itu dihukum dengan cara lain. Misalnya disetrap," kata Rudi.

"Sama saja kayak kita dulu enggak hafal perkalian kan disetrap juga sama guru. Tetapi setrapnya anjing ya berbeda tentunya," lanjut dia.

Baca juga: Kanit K9: Sebenarnya Anjing Itu Tidak Perlu Dipukul...

Jenis hukuman yang bisa dilakukan kepada anjing K9, misalnya, diletakkan di kandang dan tidak dikunjungi minimal dua hari.

"Ini juga sebagai bentuk punishment. Karena prinsip melatih anjing itu dua, kalau kerja bagus dapat reward, kalau enggak bagus ya dapat punishment," ujar Rudi

"Cuma ya punishment-nya jangan kayak begitu (memukul), bisa yang lain," lanjut dia.

Meski demikian, hukuman berupa pukulan tetap bisa menjadi opsi selama tidak terlalu keras sehingga menyebabkan anjing cedera.

"Kembali lagi ke prinsip reward and punishment. Itu saja yang kita terapkan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com