Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal STR, UNAS Sudah Ajukan Permohonan ke MTKI

Kompas.com - 01/07/2013, 17:31 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Nasional (Unas) sudah meminta Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) mengeluarkan surat tanda registrasi (STR) untuk lulusan Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan Unas. Menurut Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unas, Rosmawaty Lubis, pengurusan STR bisa memakan waktu hingga satu tahun, karena harus melalui sejumlah lembaga.

Rosmawaty menjelaskan, pihaknya menyampaikan surat permohonan kepada MTKI pada 29 April 2013. Namun, Rosmawaty mengaku belum mendapatkan jawaban dari MTKI.

"Kami masih berupaya melakukan komunikasi dengan MTKI ataupun MTKP, serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI) agar lulusan D IV bidan pendidikan reguler dapat memperoleh STR," ujar Rosmawaty, Senin (1/7/2013).

"Pengurusan STR memang relatif lama. Mereka (MTKI) tidak menyebutkan berapa lamanya. Bisa satu semester, bahkan satu tahun. Sampai sekarang juga masih belum ada kejelasan dari MTKI-nya. Tapi kami akan tetap membantu mahasiswa dan alumni kami agar dapat langsung bekerja," jelasnya.

Rosmawaty menambahkan, pengurusan STR ini bisa diurus oleh individu maupun kolektif, tetapi bukan tanggung jawab kampus. Menurutnya, kampus hanya memberikan pengajaran dan kurikulumnya saja.

Lulusan Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan Unas pun mengalami kesulitan mendapatkan STR karena mereka berijazah D-4 (144 SKS).

Sebagai catatan, Ijazah mereka sudah memadai untuk mendapatkan STR, jika mengacu pada Permenkes 1796/menkes/per/VIII/2011, yang menyatakan bahwa syarat untuk mendapatkan STR kebidanan adalah memiliki setidaknya ijazah D-3.

Belum lama ini, sejumlah mahasiswa dan lulusan Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan Unas mengadukan masalah tersebut ke Komnas HAM. Mereka mengaku merasa ditipu karena mereka masuk program studi kebidanan karena dijanjikan bekerja sebagai bidan atau perawat di rumah sakit setelah lulus.

Sementara itu, hingga saat ini, Fakultas Ilmu Kesehatan UNAS belum mendapatkan surat akreditasi. UNAS menyampaikan permohonan akreditasi program studi D IV kepada Badan Akreditsi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tanggal 14 Mei 2012. Padahal, fakultas ini sudah berdiri pada tahun 2008.

"Berdasarkan surat Dikti (Dirjen Pendidikan Tinggi) No. 160/E/AK/2013, tertanggal 1 Maret 2013, program studi yang sudah memiliki izin penyelenggaraan dan sudah mengajukan akreditasi, otomatis sudah terakreditsi C," terang Rosmawaty. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com