Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Pedagang Jangan Duduki Jalan Kami!

Kompas.com - 09/07/2013, 13:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menegaskan kepada para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di tempat yang telah disediakan. Ia mengatakan, semua PKL boleh berjualan di tempat legal, termasuk PKL yang tak memiliki KTP Jakarta.

"Semua orang boleh berdagang. Cuma tolong, pedagang jangan dudukin jalan kami. Kamu boleh datang ke Jakarta, tapi kalau dudukin jalan raya, kamu sudah melanggar aturan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Basuki mengatakan, ia siap menerima konsekuensi mendapat tentangan dari para PKL. Namun, ia kembali menegaskan bahwa jalan raya harus bersih dari PKL, termasuk kawasan Tanah Abang.

Menurut Basuki, PKL di Tanah Abang itu harus mau dipindahkan ke Blok G Pasar Tanah Abang. Menurut laporan yang diterima Basuki dari PD Pasar Jaya, satpol PP, dan Dinas Perhubungan DKI, para PKL itu justu keluar setelah dimasukkan ke dalam pasar.

"Harus terus didorong masuk ke Blok G. Kita juga harus tanya ke pedagang itu, Anda bayar sama siapa buat jualan di luar, ini supaya kita bisa tangkap oknumnya," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Basuki memberikan prioritas kepada PKL Tanah Abang ber-KTP DKI untuk masuk ke dalam Blok G. Apabila masih tersedia ruangan di Blok G, maka PKL KTP non-DKI akan diundi dan diseleksi untuk masuk ke dalam pasar.

Ia menilai bahwa para pedagang yang berjualan di jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang sangat merugikan warga karena menimbulkan kemacetan luar biasa di jalan tersebut. Basuki telah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono untuk menertibkan PKL dan mengatur lalu lintas daerah itu. Setelah penertiban PKL di Tanah Abang usai, akan ditertibkan pula PKL di Pasar Minggu dan Jatinegara.

"Yang penting beginilah, Anda mau dagang di Jakarta, ya silakan. Tapi, jangan dagang di jalan raya gitu loh," kata Basuki. Hal ini sekaligus mengklarifikasi pernyataannya beberapa hari lalu bahwa para pedagang non-warga Jakarta tidak diperkenankan berdagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

    Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

    Megapolitan
    Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

    Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

    Megapolitan
    Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

    Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

    Megapolitan
    Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

    Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

    Megapolitan
    Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

    Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

    Megapolitan
    Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

    Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

    Megapolitan
    Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

    Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

    Megapolitan
    Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

    Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

    Megapolitan
    Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

    Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

    Megapolitan
    Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

    Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

    Megapolitan
    Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

    Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

    Megapolitan
    Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

    Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

    Megapolitan
    Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

    Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

    Megapolitan
    PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

    PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

    Megapolitan
    Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

    Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com