Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dinilai Jelek, Silakan...

Kompas.com - 22/07/2013, 15:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo tak menggubris tudingan akademisi Universitas Indonesia, Iberamsjah, bahwa masa pemerintahannya belum menunjukkan kerja nyata. Menurutnya, yang menilai keberhasilan kerjanya bukanlah siapa-siapa, melainkan rakyat sendiri.

"Ya, enggak apa-apa. Dinilai jelek silakan. Yang menilai kan rakyat sendiri. Saya bekerja kan atas amanah masyarakat, toh," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, pada Senin (22/7/2013).

Jokowi mengatakan, dirinya tidak memikirkan tudingan-tudingan semacam itu, apalagi bahwa dirinya melakukan pencitraan. Jokowi mengaku fokus bagaimana mewujudkan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Diakui Jokowi, mewujudkan sejumlah program tersebut membutuhkan waktu yang panjang. "Soal KJP, KJS, Kampung Deret, kan semuanya proses. Apalagi yang namanya macet dan banjir, kan jangka tengah dan jangka panjang," ujarnya.

Sementara itu, terkait sejumlah programnya kini merupakan warisan pemerintahan sebelumnya, Jokowi membenarkannya. Hanya, Jokowi mengatakan perbedaannya program tersebut berada di pemerintahan masa lalu dan pemerintahannya, yakni pada keberanian pengambilan keputusan.

Orang yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah tersebut lalu mencontohkan dua megaproyek yang akan dibangun secepatnya di Kota Jakarta, yakni mass rapid transit (MRT) dan kereta berbasis rel, monorel.

"Kalau enggak buat MRT, saya buat apa? Pesawat antarkampung, hahaha. Monorel juga begitu, 24 tahun yang lalu baru kita jalankan. Kuncinya memang di situ kok. Ada-ada saja," seloroh Jokowi.

Sebelumnya, akademisi Universitas Indonesia (UI), Iberamsjah, menilai, sejak Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, belum ada realisasi kerja nyata yang ditunjukkannya. Beberapa hal yang dikritisinya adalah KJS, KJP, bertambahnya titik banjir, titik kemacetan, pencitraan, pembayaran petugas pintu air, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com